News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

Viral Video Novel Baswedan di Singapura Selepas Operasi Mata, Apa Pengakuannya?

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik KPK Novel Baswedan serta sejumlah aktivis antikorupsi dan wadah pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11/2018). Peringatan digelar untuk mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap para aktivis. WP KPK juga mengaitkan kasus tersebut dengan tewasnya aktivis HAM, Munir Said Thalib pada 2004 lalu. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar video Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan selepas menjalani operasi mata di Singapura.

Video yang diunggah akun Twitter @AdellaWibawa, Senin (4/11/2019) kemarin, menarasikan jika Novel baik-baik saja pasca terkena siraman air keras.

"Mata novel Baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET,liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," cuit akun tersebut.

Lantas apa pengakuan Novel Baswedan? Ia mengaku video itu memang diambil di Singapura.

Novel hanya bisa mendoakan terhadap pihak-pihak yang berburuk sangka kepadanya.

Baca: Menurut Moeldoko, Kasus Novel Seolah Mudah, Padahal Enggak. . .

"Saya sedang pengobatan di Singapura, kalau ada yang bilang mata saya baik-baik saja, saya anggap doa, Aamiin kan saja," kata Novel ketika dikonfirmasi perihal video viral itu, Selasa (5/11/2019).

Novel sekaligus menepis adanya tudingan yang menyebut video itu rekayasa.

Ia menceritakan video itu diambil sebelum dirinya menjalani operasi mata osteo- odontokeratoprosthesis, yaitu metode operasi bagi pasien dengan cidera kornea.

Novel mengatakan, saat itu, dokternya, Donald Tan sedang mengupayakan memulihkan matanya dengan motede sel punca atau stem cell dengan cara memasang selaput membran plasenta pada kedua matanya untuk menumbukan jaringan yang sudah mati akibat siraman air keras.

Akan tetapi, pada Agustus 2017, metode itu tak berhasil memperbaiki kondisi penglihatan Novel.

Dokter memperkirakan, bila tak segera dioperasi dalam enam bulan kedua mata Novel bisa buta total. Maka dilakukanlah operasi OOKP yang membuat matanya dalam kondisi seperti saat ini.

"Diperkirakan 6 bulan setelah kejadian kedua mata akan tidak bisa lihat sama sekali," ujar Novel.

Novel mengatakan bila orang melihat kondisi matanya sebelum operasi, pasti akan menganggap matanya baik-baik saja, tidak berwarna merah seperti sekarang dan bening seperti kelereng.

"Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," kata Novel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini