Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019) siang.
Mereka menuntut agar Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman segera ditahan.
Alasannya, Budi yang ditetapkan sebagai tersangka pada 26 April 2019 belum kunjung ditahan KPK.
Massa GMBI melancarkan aksi demonya mulai pukul 10.30 WIB.
Aksi massa sempat berjalan damai.
Akan tetapi tensi kian lama semakin memanas karena permintaan massa GMBI untuk bertemu dengan pimpinan KPK belum terpenuhi.
Baca: Ahok Bantah jadi Dewan Pengawas KPK: Itu Hoaks
Baca : Selain Luhut, Sosok Marga Panjaitan Ini Juga Dekat RI 1, Kisah Minta Prabowo Keluar Ruangan Presiden
"Kami akan duduki (lobi) teras KPK. Kami cuma mau bertemu salah satu pimpinan, bukan lima-limanya," teriak orator aksi massa dari atas mobil komando.
Massa aksi yang tersulut ucapan orator yang berapi-api langsung berusaha merangsek masuk ke dalam gedung KPK.
Polisi anti huru-hara pun diterjunkan.
Aparat berseragam cokelat yang dilapisi tameng berusaha menghalau massa GMBI.
Gesekan pun tak terelakkan.
Baca: Ada Korupsi Proyek Jembatan Bangkinang Riau, KPK Panggil Direktur Anak Usaha PT PP
Massa GMBI yang sudah berada di lobi KPK berbenturan dengan aparat kepolisian.
Massa GMBI yang merasa kesal tidak dapat masuk mulai membakar kerucut pembatas jalan atau cone.
Asap hitam mulai mengepul ke angkasa.
Tak lama berselang, massa aksi mundur dengan sendirinya. Aksi berakhir pukul 14.55 WIB tepat sebelum azan Asar berkumandang.