Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Safari politik Partai NasDem tidak akan menanggangu kekompakan koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) I Made Leo Wiratma mengatakan tidak mungkin Partai NasDem akan mengganggu pemerintah karena partai besutan Surya Paloh tersebut berada di dalam pemerintahan.
"Jika nanti terbukti Nasdem membuat kegaduhan atau bahkan menjadi ancaman, ya itu artinya menepuk air di dulang terpercik muka sendiri," jelas I Made Leo kepada Tribunnews.com, Rabu (6/11/2019).
Baca: Surya Paloh Disambut Pelukan Hangat Kader Golkar
Ia hanya melihat, safari politik yang dilakukan NasDem hanya bertujuan untuk membangun komunikasi dan kerja sama politik pada Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Baca: Pengamat: Jokowi Harus Tunggu Putusan MK
"Jadi saya kira manuver politik Nasdem itu hanya dalam rangka membuat deal-deal politik dalam menghadapi pilkada di berbagai daerah. Dan hal itu lumrah dilakukan sebuah partai politik," katanya.
Pasang taget geser PDIP
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan partainya menargetkan menjadi pemenang dalam Pemilu 2024.
"Kalau di Pemilu 2019 target tiga besar, maka 2024 tentu jadi satu dari tiga besar. Tapi secara kongkretnya semua pasti mau nomor satu. Kalau bahasa Flores-nya itu, numero uno," ucap Johnny G Plate di DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Partai besutan Surya Paloh tersebut pada Pemilu 2019 menempati peringkat lima dengan perolehan 12,6 juta suara atau 9,05 persen dari suara sah nasional.
Berdasarkan hitung-hitungan kursi di parlemen, Nasdem mendapat 59 kursi dan mengantarkan mereka ke peringkat keempat.
Baca: Dikabarkan Jadi Target Nasdem Cari Dukungan Usung Anies, Wasekjen PAN: Enak Sekali
Peningkatan tersebut jauh lebih baik dibanding perolehan suara pada Pemilu 2014.
Dalam Pemilu 2014, Nasdem hanya menduduki urutan delapan dengan suara sah 8,4 juta.
Johnny G Plate mengaku Nasdem memasang target pertama sebagai partai pemenang Pemilu untuk suara dan kursi terbanyak.
NasDem berharap bisa menggeser Golkar, Gerindra, dan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 nanti.
Baca: Rencana Pertemuan Dengan NasDem, PAN: Kapan Aja Siap
"Tentu kami punya terget begitu. Tetapi dalam bicara target politik sejatinya bukan hanya soal angka berapa. Tapi strategi-strategi baik terkait dengan aturan perundang-undangan, rekruitmen politisi, maupun situasi-situasi politik dan landscape politik di setiap wilayah tanah air," jelas dia.
Untuk mencapai target tersebut, Nasdem akan lebih dulu memperhatikan perkembangan legislasi primer seperti perubahan Undang-Undang yang mengatur soal kepemiluan.
Model-model seperti manuver politik, membangun koalisi, membentuk konvensi juga bakal dilakukan sebagai satu cara supaya prasyarat Pilpres 2024 bisa terpenuhi.
Baca: Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Pelayanan Medis Bagi Peserta PBI Maupun Mandiri Sama
"Kami akan mengambil inisiatif dan antisipasi terkait dengan legislasi primer yang memungkinkan partai NasDem mencapai target-target politiknya," ujar dia.
Sebagai informasi, berikut perolehan suara dan kursi partai politik lolos ambang batas parlemen, yang ditetapkan oleh KPU RI pada Sabtu, 31 Agustus 2019.
PDI Perjuangan - suara sah 27.053.961 (19,33 persen) mendapat 128 kursi.
Partai Gerindra - suara sah 17.594.839 (12,57 persen) mendapat 75 kursi.
Partai Golkar - suara sah 17.229.789, (12.31 persen) mendapat 85 kursi.
PKB - suara sah 13.570.097 (9,69 persen) mendapat 58 kursi.
Partai Nasdem - suara sah 12.661.798 (9,05 persen) mendapat 59 kursi.
PKS - suara sah 11.493.663 (8,21 persen) mendapat 50 kursi.
Partai Demokrat suara sah 10.876.057, (7,77 persen) mendapat 54 kursi.
PAN - suara sah 9.572.623 (6,84 persen) mendapat 44 kursi.
PPP - suara sah 6,323.147 (4,52 persen) mendapat 19 kursi.