News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Ingin Ibu Kota Baru Penuh Inovasi & Jadi Kota Terbaik di Dunia, Siap Kalahkan Dubai

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi bermimpi ibu kota baru akan mengalahkan Dubai, di Uni Emirat Arab yang dinobatkan sebagai kota paling bahagia.

Jokowi berharap ibu kota baru di wilayah Kutai Kartanegara dan Penajem Paser Utara di Kalimantan Timur bisa menjadi kota terbaik di dunia.

Ia menginginkan ibu kota baru nantinya inovatif, bukan hanya pindah tempat tetapi semua serba baru.

Inovasi yang diharapkan yaitu dari pola pikir hingga lapangan kerja berkelas dunia.

"Kita juga ingin kota baru, jadi kota yang the best on earth, yang the most liveable city, yang the cleanest city, the most innovative city, dan the most lainnya," harap Jokowi, Rabu (6/11/2019) di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Melihat dari tayangan YouTube KOMPAS TV, Rabu (6/11/2019), Jokowi juga berharap Diaspora (orang Indonesia yang menetap di luar negeri) kembali ke Tanah Air.

Baca: Soal Dewan Pengawas KPK, Jokowi Disebut sedang Memproses Nama-nama yang Diusulkan

Harapannya mereka bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa, terlebih lagi Jokowi berharap ibu kota baru nantinya akan bebas emisi.

Dikutip dari laman Kompas.com, Rabu (6/11/2019), Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus bermimpi tinggi untuk ibu kota baru ke depan.

Baca: Pakar Hukum: Artidjo Alkostar dan Busyro Muqoddas Layak Dipilih Jokowi Jadi Dewan Pengawas KPK

Jokowi berharap, ibu kota baru bisa menjadi hadiah dari Indonesia untuk dunia dengan rancangan kota paling ideal.

"Ibu kota negara baru ini adalah hadiahnya Indonesia untuk dunia. Mimpinya memang harus tinggi," kata Jokowi saat peresmian pembukaan "Konstruksi Indonesia 2019" di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Ia mengatakan pemindahan ibu kota baru tak hanya sekedar memindahkan Istana Negara atau kantor-kantor pemerintahan saja, namun pemerintah akan membangun kota metropolis yang cerdas.

"Saya hanya bayangkan, di sana nanti ada klaster pemerintahan, ada klaster teknologi DNA inovasi seperti Silicon Valley, ada klaster pendidikan, universitas terbaik ada di sana, klaster layanan kesehatan, dan klaster wisata. Ini lah yang ada di bayangan kita," ungkap Jokowi.

Jokowi juga ingin ibu kota baru akan menjawab kualitas hidup tertinggi warganya melalui bebas emisi, ramah pejalan kaki dan pesepeda, serta transportasi publik yang memadai.

"Kota dinamis, harga terjangkau, dan kota yang menggembirakan. Kota yang masyarakatnya majemuk. Inilah bayangan di benak saya," ungkap Jokowi.

Ia berharap ibu kota baru akan menjadi kota bisnis yang membuka lapangan kerja yang berkelas dengan sumber daya manusia dan sistem yang terbaik.

"Artinya pindah tempat tapi pindah sistem, pindah budaya, pindah budaya kerja, dan pindah pola pikir. Ini yang kita harapkan. Sekali lagi jangan hanya pindah tempat namun pindah sistem," harap Jokowi.

Baca: Pakar Hukum: Artidjo Alkostar dan Busyro Muqoddas Layak Dipilih Jokowi Jadi Dewan Pengawas KPK

Masih mengutip Kompas.com, Rabu (6/11/2019), tidak hanya itu, Jokowi juga ingin ibu kota baru mampu menyediakan pelayanan berkualitas kelas dunia, minimal layanan pendidikan dan kesehatan yang mendukung tumbuh kembang SDM unggul.

Dia pun ingin masyarakatnya toleran, penuh budaya gotong royong, maju, dan menggunakan transportasi publik dengan harga yang terjangkau.

Rencananya, pemindahan ibu kota mulai dilakukan pada 2020. Di akhir November 2019, tiga gagasan besar desain ibu kota baru akan ditentukan.

Kemudian akan ditinjau ulang dan didetailkan ke arah yang lebih mikro sehingga terpilih satu gagasan besar.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin/Fika Nurul Ulya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini