TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (8/11/2019).
Dalam acara peringatan tersebut, wapres Ma'ruf Amin memberikan sambutan.
Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan perubahan yang dilakukan Rasulullah adalah perubahan kepada manusia, Rasulullah mengubah manusia dari akidah, cara berfikir dan perilakunya masyarakat.
"Semangat perubahan seperti yang dilakukan Rasulullah itu yang ingin kita contoh dan teladani dalam membangun Indonesia yang lebih baik," ujar Ma'ruf Amin, dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (8/11/2019).
Ma'ruf Amin juga menjelaskan mengenai Rasulullah merupakan tokoh perubahan yang luar biasa, beliau adalah rijalul islah karena beliau berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat hairul umah menjadi masyarakat yang terbaik.
Perubahan yang dilakukan Rasulullah super cepat karena hanya dilakukan selama 23 tahun, semua yang telah dicapai Rasulullah karena memang Rasulullah melakukan perubahan secara terus menerus.
"Melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan, continuous improvement," ungkapnya.
Rasulullah melakukan perbuatan dengan hati dan akhlakul karimah, karena itu Allah SWT mengatakan "Rahmat Allah yang diberikan kepadamu Muhammad, kamu bisa berlaku santun kepada mereka, andai kata kamu kasar, keras hati pasti mereka akan lari."
Ma'ruf mengharapkan dapat mengubah Indonesia dari yang berpendapatan menengah (middle income country) menjadi negara yang berpendapatan tinggi (high income country).
"Mengubah Indonesia menjadi Indonesia Maju," pungkasnya.
Indonesia maju adalah tergantung dari manusianya, oleh karena itu Pemerintah Indonesia memprioritaskan atau menjadikan sumber daya manusia sebagai prioritas.
Ia juga mengatakan manusia unggul yang dibangun adalah manusia yang sehat, cerdas, produktif, mempunyai daya saing dan berakhlakul karimah.
Oleh karena itu Pemerintah membangun layanan kesehatan dan juga berusaha untuk menekan stanting supaya tidak memberikan pengaruh sumber daya manusia yang lemah.
Baca: Festival Maulid Resmi Dibuka, Arief Ajak Warga Menjadi Pribadi Lebih Baik
Membangun manusia yang cerdas melalui pendidikan, karena itu Pemerintah akan melakukan reformasi pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan vokasi.
Indonesia juga ingin mendorong lahirnya tenaga-tenaga yang produktif bukan hanya bisa bekerja tetapi bisa menghasilkan pekerjaan yang besar.
Diketahui, dalam acara tersebut turut hadir sejumlah jajaran Kabinet Indonesia Maju, sejumlah pimpinan ormas Islam, hingga perwakilan negara sahabat.
(Tribunnews.com/Indah Apriolin Cahyani)