Dan ketika itu saya tahu, "Oh ini saya diculik."
Awalnya kan sempat nggak tahu maunya mereka apa ya, mau mengambil barang-barang kita atau lainnya.
Baca: Mengenal Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Kini Jadi Ketua Komisi I DPR
Tapi ketika di gurun, saya langsung berpikir kita diculik.
Jadi harapan saya ketika itu masih ada ruang negosiasi nih.
Kemudian apa yang Anda sampaikan atau negosiasikan ke kelompok bersenjata tersebut?
Mulailah saya bicara bahwa kami dari Indonesia.
Indonesia itu negara yang sangat menjunjung dan menghormati Irak.
Kami menentang masuknya Amerika ke Irak.
Bahkan mahasiswa-mahasiswa kami banyak yang mendukung Anda gitu.
Anda itu artinya rakyat Irak.
Nggak mempan juga sih.
Tapi setidaknya saya merasa diperlakukan lebih baik daripada sandera yang lain.
Karena saya dulu kan sebagai penyiar, jurnalis, juga sering melaporkan wartawan-wartawan yang disandera.
Saya lihat ketika ada yang divideoin, ditayangkan di televisi (wartawan yang disandera) posisinya merunduk di bawah.