TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan ternyata memiliki channel Youtube.
Pelaku bom bunuh diri, Rabbial Muslim Nasution alias RMN pernah membuat vido blog atau vlog di channel Youtube Rabbial Muslim Nasution.
Dalam vlognya itu, Rabbial Muslim Nasution yang masih remaja sempat menyindir Jokowi dan Ahok soal banjir.
Ada dua video yang diposting dalam channel Youtube Rabbial Muslim Nasution.
Video pertama, Rabbial Muslim Nasution yang masih remaja mengenakan topi terbalik.
Rabbial Muslim Nasution berlaga seperti seorang presenter televisi.
Rabbial Muslim Nasution seakan mewawancarai temannya yang dipanggil Jokowi dan Ahok.
Dalam video di channel Youtubenya, Rabbial Muslim Nasution memawawancarai soal banjir yang menggenang di Jangka, Medan.
Video Rabbial Muslim Nasution berjudul Jokowi datangi korban banjir Medan ( Jangka ) ini sudah dua ribu kali tayang.
Rabbial Muslim Nasution diketahui pernah tinggal di Jalan Jangka, Gang Tentram, Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan.
Rabbial Muslim Nasution kariba disapa Dedek.
Usia Rabbial Muslim Nasution masih 24 tahun.
Simak video ini:
Rabbial Muslim Nasution menjadi pelaku bom bunuh diri di halaman Mako Polrestabes Medan pada pukul 08.45 WIB, Rabu (13/11/2019).
Kepling III, Poetra mengatakan terakhir bertemu dengan Rabbial Muslim Nasution pada tahun 2018.
"Terakhir ketemu sebelum dia menikah tahun 2018," kata Poetra di TKP rumah terduga pelaku bom bunuh diri, Rabu (13/11/2019).
"Dia seperti anak lainnya. Gabung dengan sebaya dan aktif di Masjid. Kalau ada kegiatan Isra Miraj dan Maulid dia ikut serta," sambungnya.
Menurut Poetra, Rabbial Muslim Nasution bekerja sebagai driver ojek online.
Poetra mengatakan Rabbial Muslim Nasution sempat mengurus surat pindah usai menikah.
"Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak disini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," jelas Poetra.
Sementara itu, Kepling IV, Nardi (59) yang mengaku pernah mengenal Dedek juga membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri lahir di lokasi tersebut.
"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi kesini," kata Nardi.
Dalam kesehariannya, Dedek bekerja sebagai pengemudi ojek online dan juga sambilan berjualan bakso bakar.
Orangtua perempuannya sudah meninggal.
"Dia rajin salat, orangnya baik. Tapi entah apa yang terjadi. Begitu berumah tangga berubah sikap jadi seperti ini," tutup Nardi.
Sementara itu berdasarkan informasi seorang warga yang juga teman kecil, pelaku telah berkeluarga dan memiliki anak.
Kepada Tribun-Medan.com teman pelaku, Bagus Prasetio mengatakan, ia berteman akrab dengan Rabbial.
Teman korban mengenalnya dengan panggilan Dedek sejak kecil.
"Saya temannya sejak kecil, kenal baik dan tahu keluarganya," katanya.
Menurut Bagus sosok Dedek dinilainya baik, punya jiwa setia kawan.
Dikatakannya, Dedek merupakan pemuda yang aktif di lingkungan rumahnya
"Dulu kami tergabung dalam remaja masjid dia aktif ikut rapat," katanya.
Bagus menuturkan, Dedek awalnya tinggal di Jalan Jangka, di kawasan Ayahanda Medan namun pindah domisili setelah menikah.
"Warga di sini sudah lama tidak melihatnya lagi. Ia sempat pindah ke Marelan," katanya.
Bagus menjelaskan, Dedek tak sempat menamatkan sekolahnya di bangku SMA/SMK.
"Kami satu sekolah di SMK 9 Medan. Dia gak tamat sampai kelas satu saja," jelasnya.
Dikatakannya, sosok Dedek juga pernah mengikuti kegiatan bela diri silat.
"Kami juga pernah main bola bersama, saya kira orangnya sangat terbuka dan baik," katanya.
Bagus tak menyangka, rekannya tersebut melakukan aksi nekat.
"Kalaulah memang benar dia pelakunya, saya tidak sangka, karena ia saya kenal baik," tambahnya.