TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya buka suara terkait BUMN mana yang akan dipimpinnya.
Hal tersebut disampaikan Ahok dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (14/11/2019).
Ahok mengungkapkan diberikan tiga pilihan BUMN.
BUMN tersebut merupakan badan usaha yang paling besar dan rumit serta menyangkut kepentingan orang banyak.
Ahok menyebutkan tiga BUMN tersebut, yakni Pertamina, PLN, dan Krakatau Steel.
"Kemarin dia (Erick Thohir) ngomong, yang paling besar, yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak itu adalah Pertamina dan PLN," terang Ahok.
"Ada Krakatau Steel juga banyak perusahaan, punya 60 anak perusahaan," tambahnya.
Namun Ahok belum tahu pasti nantinya akan ditempatkan di BUMN mana.
Karena hingga saat ini Ahok masih menunggu kepastian dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Tapi saya gatau tanya pak Erick saja ya. Kan belum pasti juga soalnya, masih dipelajari," jelas Ahok.
Andre Rosiade: Ahok harus merubah gaya kepemimpinannya jika menjadi petinggi BUMN. Jangan petantang petenteng dan memaki bawahan.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menilai Ahok harus merubah gaya kepemimpinannya.
Hal tersebut diungkapkan Andre Rosiade dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (14/11/2019).
Menurut Andre Rosiade ada cara lain yang dapat dilakukan jika ingin menegur bawahan.
Andre Rosiade mengatakan, jika akhirnya Ahok tetap diangkat menjadi petinggi BUMN merupakan sepenuhnya hak Erick Thohir.
Ia mengingatkan Ahok adanya undang-undang BUMN dan perseroan terbatas yang menjadi dasar seorang pemimpin sebuah BUMN.
"Kita tahu karakter pak Ahok meledak-ledak, nah harapan saya kalaupun akhirnya tetap diangkat, karena ini hak sepenuhnya hak menteri BUMN yang tidak bisa kita diintervensi," jelas Andre Rosiade.
"Kita mengingatkan ada undang-undang BUMN, ada undang-undanng persero terbatas sebagai dasar dari pimpinan atau pemimpin BUMN," tambahnya.
Andre Rosiade berharap Ahok dapat membawa kebaikan.
Ia juga mengatakan agar Ahok tidak mengulangi karakter yang tidak baik seperti ketika memimpin DKI Jakarta beberapa waktu lalu dengan gaya petantang petenteng dan memaki.
Andre Rosiade berpendapat sebuah perubahan, transparansi, dan profesionalitas dalam mengelola manajemen dapat dilakukan tanpa mengeluarkan kata-kata kasar pada bawahan.
"Harapan kita pak Ahok bisa membawa kebaikan, bukan bikin kisruh memimpin BUMN. Jadi jangan diulangi lagi karakter yang kurang baik, waktu memimpin DKI (Jakarta) dengan petantang petenteng, memaki," ucap Andre Rosiade.
"Perubahan, transparansi, dan profesionalitas dalam mengelola manajemen bisa dilakukan tanpa perlu memaki, mengeluarkan kata-kata kasar pada orang yang dipimpin," imbuhnya.
Karena saat ini suasana politik sudah kondisif dan pembangunan sedang berjalan, sehingga Andre Rosiade mengharapkan Ahok dapat belajar dari pengalaman ketika memimpin DKI Jakarta. (*)
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)