News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manuver Nasdem

Soal Konvensi Capres, NasDem Harus Belajar dari Pengalaman Golkar dan Demokrat

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Acara tersebut sekaligus penutupan Kongres ke-II Partai Nasdem. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK), Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi menilai positif Partai NasDem akan menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Secara normatif politik, apa yang dilakukan partai NasDem adalah bagian dari upaya untuk menjaga momentum politik agar tetap mendapatkan atensi dan perhatian dari publik," ujar Muradi kepada Tribunnews.com, Senin (18/11/2019).

Melalui strategi konvensi ini, dia melihat, NasDem ingin menjaga citranya agar tetap kompetitif.

Ia memberikan catatan penting bagi NasDem yang akan menggelar konvensi Capres.

Baca: Nyaris Tak Ada yang Bela Sukmawati, Putri Proklamator Soekarno, Tante Puan Maharani, Ini Respon PBNU

Baca: Pengamat: NasDem Harusnya Percaya Diri Usung Kader Sendiri Jadi Capres 2024

Ia berharap konvensi capres NasDem tidak seperti pengalaman yang pernah dilakukan Golkar dan Demokrat.

"Sebagaimana diketahui bersama konvensi yang dilakukan Golkar ataupun kemudian Demokrat kerap kali tidak linier dengan yang menjadi kehendak publik. Nama-nama yang menang dalam konvensi gagal dalam pertarungan politik sesungguhnya," ucapnya.

Baca: Akan Gelar Konvensi, NasDem Belajar dari Golkar dan Demokrat

Untuk itu dia mendorong, agar konvensi yang akan dilakukan NasDem harus menggabungkan antara pilihan kader, kehendak publik melalui survei serta strategi politik yag tepat.

Sebab upaya melakukan konvensi untuk capres akan kehilangan makna politiknya, apabila tidak mampu membaca kehendak publik secara substansi.

Baca: Sejumlah Spekulasi Terbantahkan dalam Acara HUT NasDem

"Hal itu hanya akan mengikuti jejak partai Golkar dan Demokrat yang mana figur pemenang konvensi kalah dalam pertarungan politik sesungguhnya," jelasnya.

Kongres Partai NasDem menyepakati akan digelarnya konvensi untuk menjaring Calon Presiden 2024. Konvensi tersebut akan digelar dua tahun sebelum Pilpres atau pada 2022 mendatang.

Baca: Anies Baswedan Belum Tentu Jadi Calon Presiden dari NasDem

Sekretaris Fraksi NasDem di DPR, Saan Mustopa mengatakan bahwa partainya belajar dari partai lain yang sudah menggelar konvensi. Untuk diketahui dua partai yang sudah pernah menggelar konvensi untuk menjaring Capres atau Cawapres yakni Golkar dan NasDem.

"Kita akan menjadi konvensi sebagai ke model untuk merekrut atau menjaring presiden, dan kita banyak belajar dari partai-partai sebelumnya yang sudah melakukan konvensi," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (12/11/2019).

Baca: Surya Paloh: Saya Masih Sayang pada Mbak Mega

Konvensi partainya nanti kata Saan akan dilakukan secara terbuka, transparan, dan dipertanggungjawabkan. Artinya konvensi nanti pasti akan ada pemenangannya dan akan digunakan partai NasDem dalam mengusung Capres atau Cawapres.

"Tentu itu akan ada ujungnya dan siapa pemenang konvensi, dengan segala ukuran yang sudah kita buat parameter nya sebagai seorang pemenang konvensi," katanya.

Baca: Surya Paloh: Jangan Pernah Ragukan Betapa Saya Masih Sayang kepada Mbak Mega

Saan menegaskan Konvensi partai NasDem tidak akan berhenti di tengah jalan. Partai akan mencarikan mitra partai koalisi kepada pemenang Konvensi untuk maju di Pemilu Presiden 2024.

"Jadi tidak akan berhenti di tengah jalan atau konferensi tanpa ujung. kita akan di ujungnya ada pemenangnya dan pasti kita akan carikan partai mitra koalisi untuk mencukupi presiden threshold untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden," pungkasnya.

Baca: Tiga Periode Menjadi Nomor Satu, NasDem Yakin Akan Unggul di Pilkada 2020

Sebelumnya Ketua Umum partai NasDem Surya Paloh meminta izin kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati untuk menggelar konvensi calon presiden pada 2022 mendatang atau dua tahun jelang pemilu 2024.

Konvensi digelar untuk membuka dan memberikan kesempatan bagi potensial anak negeri untuk menjadi pemimpin.

"Di hadapan tokoh bangsa ini saya mengatakan waktunya bagi kami (NasDem) untuk mengambil sikap inisiatif untuk membuka dan memberikan ruang kesempatan pada seluruh potensial anak negeri untuk menuntut batas patut menjadi pemimpin negeri ini" ungkap Surya Paloh di Arena Kongres JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini