TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ramai diperbincangkan setelah digadang-gadang akan menempati jabatan tertentu di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini didasari dari adanya pertemuan antara Ahok dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (13/11/2019).
Seusai pertemuan, Ahok mengaku telah membicarakan soal perusahaan BUMN.
Sejumlah pihak telah membenarkan Ahok akan menduduki kursi petinggi satu perusahaan BUMN.
Baca: Blak-blakan, Fahri Hamzah Ungkap Dugaan Keinginan Jokowi Jadikan Ahok Bos BUMN: Jangan Diem-diem
Baca: Ahok Dikabarkan Jabat Bos BUMN, Iwan Fals Sebut BTP dengan Julukan Seperti Ini
Namun pro dan kontra muncul.
Ada yang mendukung Ahok di BUMN dan banyak punya yang menolak.
Umumnya yang menolak adalah pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.
Siapa saja mereka?
1. Andre Rosiade
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menilai Ahok harus mengubah gaya kepemimpinannya.
Hal tersebut diungkapkan Andre Rosiade dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Kamis (14/11/2019).
Menurut Andre Rosiade ada cara lain yang dapat dilakukan jika ingin menegur bawahan.
Andre Rosiade mengatakan, jika akhirnya Ahok tetap diangkat menjadi petinggi BUMN merupakan sepenuhnya hak Menteri BUMN, Erick Thohir.
Andre Rosiade menilai jika menjadi petinggi BUMN, Ahok harus merubah gaya kepemimpinannya.
Baca: Pro Kontra Jadi Bos BUMN, Berikut Prestasi dan Kontroversi Ahok
Ia mengingatkan Ahok adanya Undang Undang BUMN dan Perseroan Terbatas yang menjadi dasar seorang pemimpin BUMN.