Peran alumni tersebut sebagai kesempatan untuk mengembalikan manfaat yang telah mereka terima dari Daewoong saat mereka masih menjadi mahasiswa di Korea.
Baca: IDI Sebut Kenaikan BPJS Tak Berdampak Pada Perbaikan Pelayanan Kesehatan
Mereka telah menerima pelatihan dan dukungan dari Daewoong Foundation melalui program pengembangan sumber daya manusia.
Professor Ahn Jaesung dari Chungnam National University Hospital yang turun langsung dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan ini mengungkap harapannya agar kerja sama kontribusi Daewoong untuk Indonesia bisa berjalan secara berkelanjutan.
“Saya rasa bakti sosial ini sangat bermakna karena saya sendiri dapat berpartisipasi untuk berkontribusi pada rakyat Indonesia bersama dengan para ahli medis Indonesia terbaik yang pernah saya bimbing melalui program dari Daewoong Foundation," katanya.
Pihaknya berharap kegiatan pertukaran di bidang medis antara Korea dan Indonesia dapat terus dikembangkan melalui program bakti sosial media jangka panjang dan kegiatan pertukaran akademis secara berkelanjutan.
Melengkapi kontribusi Daewoong bagi Indonesia, pada Oktober lalu Daewoong telah menandatangani kontrak kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengembangkan laboratorium Bio-Analisis senilai Rp 3 milliar.
Daewoong Foundation juga berencana memperluas investasi pada bidang bio-analisis dan dengan pembangunan laboratorium bio-analisis di UI pada 2020 mendatang, diharapkan dapat mengembangkan infrastruktur dalam pertumbuhan bioindustri di Indonesia.