Hingga detik terakhir sang Ibunda masih menanyakan perkembangan kasus First Travel yang Eli perjuangkan.
Sang Ibunda adalah sosok yang berharap Eli akhirnya dapat memenuhi rukun Islam yang kelima.
"Sampai detik terakhir dia meninggal, karena saya sering menjalankan sidang ke Depok. Dia selalu menanyakan bagaimana hasil First Travel??" ungkap Eli.
Namun, hingga akhir hayat sang ibunda tidak ada kepastian dari pihak manapun soal kasus First Travel.
"Karena dia ingin melihat saya umroh. Tidak ada kepastian sampai ibu saya meninggal," tambahnya.
Eli meminta agar pihak terkait yang menangani kasus First Travel lebih memedulikan jamaah korban yang memiliki latar belakang orang tidak mampu.
Untuk lebih peduli kepada orang-orang yang memiliki harapan sangat tinggi dapat menuaikan ibadah di Tanah Suci.
"Pihak yang terkait terbuka hatinya untuk melihat para jamaah yang tidak punya. Yang sangat berharap menuaikan ibadah," imbuhnya.
Tidak Ikhlas Aset di Rampas Negara
Eli mendengar kabar aset sitaan First travel justru akan diserahkan ke negara.
"Dari 2017 sampai sekarang saja, tidak ada kepastian. Bahkan terdengar akan diserahkan ke pemerintah," ujarnya.
Dengan menahan air mata dan ekspresi kecewa, Eli menegaskan dia tidak ikhlas dengan keputusan PN Depok.
"Di sini saya ketuk hati pemerintah, kalau memang itu diserahkan ke pemerintah, saya jujur saja tidak ikhlas," tegasnya.
Dia tidak bisa ikhlas dan kembali menegaskan, uang yang dia setor ke Fisrt Travel adalah hasil usahanya dari menabung sedikit demi sedikit.