TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi telah mengumumkan 7 (tujuh) staf khususnya pada bidang keahliannya masing-masing yang diwarnai sejumlah kalangan generasi milenial.
Tak didampingi Wakil Presiden Maruf Amin, Presiden memperkenalkan para staf khususnya tersebut di beranda Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (21/11/2019).
Para staf khusus ini akan mengawal kinerja pemerintahan 5 (lima) tahun ke depan yakni periode 2019-2024.
Presiden Jokowi menginginkan adanya inovasi-inovasi baru, ada gagasan-gagasan baru, ide-ide baru, dan terobosan-terobosan baru.
Hal ini bertujuan agar semakin memudahkan Presiden dalam mengelola negara Indonesia.
"Goalnya ke sana. Misalnya sebagai contoh kita memiliki Puskesmas yang tersebar di seluruh tanah air. Bagaimana pendekatan aplikasi sistem yang paling gampang agar bisa berhubungan langsung dengan mereka."
"Ada 300 ribu sekolah, bagaimana kita bisa berbicara dengan mereka dengan aplikasi sistem yang akan kita bangun."
"Ada 514 ribu kabupaten dan kota, bagaimana kita bisa menghandel, komplain, kemudian memberikan perintah-perintah, sehingga ada kecepatan ke situ," ujar Jokowi menjelaskan tujuannya.
Namun, presiden menyampaikan tidak akan mewajibkan ke-7 (tujuh) staf khususnya tersebut untuk masuk setiap hari datang masuk kerja.
Pihaknya hanya meminta para staf khusus ini memenuhi target yang akan Presiden berikan.
"Kalau kerja dengan saya pasti ada target. Tapi saya tidak ingin harus setiap hari beliau-beliau ini datang ke sini, engga. Yang penting target yang saya berikan outputnya bisa dapat kemudian bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki sistem yang ada. Itu aja," tutur Jokowi.
Diketahui proses pemilihannya memang sudah terjadi sejak lama, sebab sudah beberapa tahun Presiden Jokowi sudah berbicara dengan para staf khususnya dalam rangka mempersiapkan hal ini.
"Nggak pernah saya dadakan, nggak pernah. Prosesnya berapa lama tanyakan langsung ke beliau-beliau," ujar Presiden mempersilahkan awak media untuk bertanya pada ke-7 staf khususnya tersebut.
Sementara itu, tampak Adamas Belva Syah Devara menjawab kepada awak mendia mengenai target yang dibicarakan dan diinginkan Presiden untuk ke depannya.
Adamas Belva Syah Devara, CEO Ruang Guru mengungkapkan rasa terima kasih kepada Jokowi karena tak menyangka akan dipilih menjadi tokoh penting dari milenial di Istana Kepresidenan.
"Nama saya Belva, CEO dari Ruang Guru dan diminta oleh Bapak Presiden untuk menjadi salah satu staf khusus. Tentunya ya kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi, karena rasanya tidak terbayangkan di pemerintahan sebelumnya atau bahkan di negara-negara lain anak-anak muda seperti kita masuk ke ring satunya Istana," ujar Belva.
Menurutnya, milenial juga harus ikut serta dalam kebijakan publik, sehingga mengubah agar tidak menjadi apatis.
Belva pun menyampaikan sektor yang akan ia garap ke depannya.
"Nah, tentunya banyak sekali sektor strategis yang akan kami garap. Mungkin kalau saya sendiri ada pendidikan, kepemudaan, kewirausahaan.
Dirinya berharap dengan adanya 7 staf khusus baru pilihan Jokowi ini dapat memenuhi ekspektasi Presiden untuk kemajuan Indonesia.
"Masing-masing dari kami mempunyai rasa yang berbeda. Kalau saya mungkin kemasannya yang pasti teknologi, inovasi, karena sekarang kan destruksi itu di semua sektor. Kalau saya di Ruang Guru tentunya di pendidikan,"
Pihaknya juga mengungkapkan akan membantu berpikir mengenai, cara-cara baru dalam pengaplikasian teknologi yang bisa dilakukan di negara ini agar tidak tertinggal dengan negara-negara lain.
Belva, laki-laki yang menempuh pascasarjana bergelar ganda dari Harvard University dan Stanford University ini menguatkan penjelasan Jokowi yang telah mengincar memilih 7 staf khusus ini sejak lama.
"Oke. Jadi prosesnya tentu panjang. Saya dengan Bapak Presiden juga sudah sering berdiskusi mengenai sektor pendidikan. Tentunya dulu saya sempat diundang rapat terbatas di Istana Bogor tahun 2017, jadi udah dari 2 tahun yang lalu. Dan setelah itu juga sempat bertemu di beberapa kesempatan yang lain, di ITB waktu itu di acara Kemendikbud. Jadi, memang prosesnya itu sudah panjang," ungkap Belva pada awal media.
Ia juga sempat mengungkapkan rasa bangganya mempunyai Presiden bernama Jokowi itu.
"Dan tentunya saya juga sangat-sangat-sangat bangga mempunyai presiden seperti Bapak Jokowi. Idola kami semua. Idola saya," pungkas Belva.
Di sisi lain, ia juga mengunggah potret dirinya ke Instagram saat mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam di latar Istana Presiden.
"Bismillah hari ini saya menerima amanah menjadi Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Bapak Presiden @jokowi, diumumkan langsung tadi sore di Istana Merdeka.
(Tribunnews.com/Nidaul)