Spirit Pak Jokowi adalah deregulasi di bidang ekonomi, deregulasi kebijakan. Itu sudah termasuk upaya pencegahan terhadap korupsi. Sebetulnya deregulasi itu memangkas perizinan. Rantai panjang perizinan membuka peluang korupsi dan abuse of power (penyalahgunaan wewenang). Itu harus dilihat sebagai upaya pencegahan.
Apa maksud lain dari penyederhaan birokrasi?
Agar APBN jangan dihambur‑dihamburkan tetapi tidak membawa manfaat kepada orang banyak. APBN kan disusun berdasarkan fungsi, disusun dari bawah. Bukan dari rakyat. Dari pejabat eselon IV naik hingga ke tingkat ke menteri.
Akibatnya apa? Anggaran habis membiayai mesin birokrasi. Seperti ini dari tahun ke tahun. Ganti presiden tidak ada gunanya. Presiden sulit untuk mewujudkan janji politiknya karena APBN habis untuk biaya pegawai.
Baca: Teten Masduki: Trading House Hingga Daya Saing Produksi Agar UMKM Bergairah
Nah sekarang Pak Jokowi ingin APBN disusun berdasar program, ada prioritas. Dari prioritas diturunkan. Seperti perusahaan swasta lah. Kalau anak perusahaan tidak menguntungkan ya dipangkas.
Korupsi itu termasuk penghamburan anggaran dan program yang tidak ada gunananya. Program yang tidak membawa manfaat bagi rakyat itu juga bentuk korupsi.
Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya sebagai aktivis antikorupsi, korupsi di tingkat perencanaan anggaran itu paling berbahaya. Kalau maling ayam paling banyak satu kandang, tapi kalau korupsi pada kebijakan sektor peternakan itu bisa merobohkan industri peternakan.
Baca: Teten Masduki: Trading House Hingga Daya Saing Produksi Agar UMKM Bergairah
Anda sudah lima tahun dekat dengan Presiden Jokowi, apa kesannya?
Kelebihan beliau soal kecepatan, luar biasa. Jadi di antara para menteri itu ada joke begini: Kalau ditugaskan oleh Pak Jokowi hari ini, harus selesai kemarin. Kalau kami kerja lambat, beliau menunjukkan sikap tidak happy.
Perasaan tidak happy itu ditunjukkan lewat getur atau kata-kata?
Saya tahu persis lah bagaimana ketika beliau sedang happy atau tidak. Beliau sangat santun, jadi kalau tidak paham ya tidak mungkin nangkep ketika beliau sedang marah.
Beliu lebih suka melihat apa dampak sebuah program. Jadi jangan bilang wah saya sudah bangun jalan sekian ribu kilometer, saya sudah bikin pelatihan sekian kali, tapi apa dampaknya.