Aturan itu, kata Erick sudah dijelaskan sejak awal kepada semua kandidat yang diajak masuk ke BUMN termasuk Ahok.
"Iya pasti (harus mundur dari partai). Semua komisaris di BUMN harus mundur dari partai. Iya dong.
Semua nama yang diajak bicara pasti kita kasih tahu dari awal," ujar dia.
Keharusan melepas keanggotaan partai, lanjut Erick untuk tetap menjaga indepensi BUMN.
"Kenapa (harus mundur dari partai) karena tentu dari pada independensi BUMN sangat dipentingkan.
Saya rasa orang-orang yang punya itikat baik semua tahu resiko bagaiamana mengabdi untuk negara," terang dia.
Soal Penolakan Terhadap Ahok
Terkait adanya penolakan terhadap Ahok, Erick menyatakan pro kontra tidak hanya terjadi pada Ahok.
Ia mencontohkan dirinya sendiri yang menjadi Menteri BUMN juga diwarnai pro kontra.
"Saya rasa kalau pro kontra tidak hanya pak Basuki. Mungkin saya sendiri juga ada pro kontra, pak Chandra (Hamzah) juga ada pro kontra," katanya.
Menurut Erick, semua pihak memberi kesempatan dulu terhadap Ahok dan kemudian melihat hasil kerjanya nanti.
Ahok Nyatakan Siap
Sebelumnya, Ahok menyatakan siap menerima tawaran dari Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
"Ya kalau ditunjuk, diminta tugas ya siap dong," kata Ahok melansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (21/11/2019),