News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Agama Komentari Ustaz Abdul Somad yang Larang Bermain Catur

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Fachrul Razi enggan menanggapi pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait larangan bermain catur.

Fachrul Razi mengatakan, setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda.

Baca: Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Pentingnya Menjaga Integritas di Depan Pegawai KPK

"Yang gitu-gitu gak usah ditanggapin lah. Malu nanti kita, malu diketawain orang banyak," ujar Fachrul Razi saat ditemui di Kantor Kementerian Agama RI, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).

"Orang semua bisa lihat referensi dari mana pun. Saya selalu bilang ya, sekarang enggak ada orang bisa mengklaim paling tahu paling hebat," lanjut mantan Wakil Panglima TNI ini.

Sebelumnya dalam tayangan video ustaz yang biasa disapa UAS ini, menyebut catur haram.

Video itu diunggah pada 2017, dengan tajuk "Hukum Main Domino dan Catur - Ustadz Abdul Somad Lc MA".

Saat bagian tanya jawab tanya, UAS menanggapi pertanyaan jamaah, mengenai boleh kah bermain domino untuk mengisi waktu luang.

Dirinya pun menyadari jawaban tersebut akan menimbulkan kontroversi.

"Ini rekaman berbahaya," ujarnya.

UAS pun memberi jawaban dengan merujuk pada Mazhab Hanafi.

"Mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua yakni pertama melalaikan sholat dan yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," terang UAS.

Baca: Bahas Pimpinan KPK Tegur Pegawai karena Undang Ustaz Abdul Somad, Nada Bicara Fahri Hamzah Meninggi

Ia juga menyebut, tidak setuju catur jika dimasukkan sebagai cabang olahraga lantaran membuang waktu.

"Bahwa ketua persatuan catur marah pada saya, terserahlah tapi saya tidak setuju. Habiskan waktu itu, banyak yang perlu kita pikirkan. Bagaimana politik, bagaimana anak. Ini yang kita pikirkan cem mana pion-pion ini bisa selamat," kata pria berusia 42 tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini