News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Staf Khusus Maruf Amin

8 Nama Staf Khusus Wakil Presiden yang Baru Saja Ditujuk Wapres Ma'ruf Amin Hari Ini

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mengumumkan 8 staf khusus yang akan membantunya dalam pelaksanaan pemerintah 5 tahun mendatang.

Dilasir dari tayangan Kompas Petang, pengumuman tentang staff khusus presiden ini diumumkan langsung oleh juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi.

Ia menyebutkan, staf khusus yang akan membantu Ma'ruf Amin dalam masa pemerintahan 5 tahun kedepan berjumlah 8 orang.

Kedelapan staf khusus tersebut dipilih langsung oleh Ma'ruf Amin dan telah dibagi sesuai dengan nomenklatur berdasarkan peraturan sebelumnya .

"Bahwa beliau baru saja telah memanggil seluruh staff khusus yang sudah mendapatkan surat keputusan dari Presiden," kata Masduki Baidlowi Senin (25/11/2019).

"Ada 8 orang staff khusus itu dengan bidang-bidang masing-masing yang sesuai dengan nomenklatur yang sesuai dengan peraturan sebelumnya yaitu mulai dari wapres Jusuf Kalla disaat menjabat," kata Masduki.

Adapun kedelapan orang staff khusus yang akan membantu Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam 5 tahun mendatang antara lain : 

1. Mohamad Nasir, mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai Staf Khusus Wapres yang membidangi urusan Reformasi dan  Birokrasi

2. Satya Arinanto, staf khusus sejak era Wapres Jusuf Kalla yang akan membidangi masalah hukum

3. Sukriansyah S Latief, mantan staf khusus Kementerian Pertanian sebagai Staf Khusus Wapres bidang Infrastruktur dan Investasi

4. Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai Staf Khusus Wapres bidang Ekonomi dan Keuangan

5. Muhammad Imam Aziz, Ketua Harian PBNU sebagai Staf Khusus Wapres bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, yang akan menangani pemberdayaan masyarakat, masalah kemiskinan, isu-isu HAM

6. Robikin Emhas, Ketua Harian PBNU sebagai Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga

7. Masduki Baidlowi, Staf Khusus bidang Komunikasi dan Informasi

8. Masykuri Abdillah, Guru Besar Hukum Islam UIN Jakarta sebagai Staf Khusus Wapres bidang Umum. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menunjuk staf khusus pada Kamis (21/11/2019) .

Dalam susunan Staf Khusus Presiden tersebut, 7 dari 13 orang yang akan menjadi staf khususnya berasal dari kalangan milenial. 

Ketujuh orang tersebut adalah Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Andi Taufan Garuda, dan Aminuddin Ma'ruf.

Mereka nantinya diharapkan bisa memberi masukan-masukan segar kepada presiden terkait kebijakan-kebijakan pemerintah.

Terkait dengan tugas-tugas staf Presiden, ini telah  diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.

Mengacu pada peraturan tersebut, berikut tugas staf khusus presiden:

Pasal 18 ayat (1) menyebutkan, Staf Khusus Presiden melaksanakan tugas tertentu yang diberikan Presiden di luar tugas yang sudah dicakup dalam susunan organisasi kementerian dan instansi pemerintah lainnya.

Pasal 18 ayat (2) berbunyi, Staf Khusus Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari paling banyak 15 (lima belas) Staf Khusus Presiden.

Pasal 18 ayat (3) mengatakan, Staf Khusus Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termasuk Sekretaris Pribadi Presiden. Sementara itu,

Pasal 28 ayat 1 merinci hal-hal untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Staf Khusus Presiden, meliputi: a. Setiap Staf Khusus Presiden dibantu oleh paling banyak 5 (lima) asisten

b. Sekretaris Pribadi Presiden dapat dibantu oleh Wakil Sekretaris Pribadi Presiden

c. Khusus Sekretaris Pribadi Presiden, 2 (dua) asisten diantaranya diperbantukan kepada Ibu Negara.

Pasal 28 ayat (2) menyebutkan, asisten seperti dimaksud pada ayat (1) terdiri dari paling banyak 2 (dua) pembantu asisten.

Adapun, Pasal 28 ayat (3) menyebutkan, pembantu asisten sebagaiamana dimaksud pada ayat (2) didukung staf yang diperbantukan dari Sekretariat Kabinet dan/atau Kementerian Sekretaris Negara.

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy) ( Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini