TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara resmi ditunjuk sebagai sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Keputusan penunjukkan Rudiantara sebagai Dirut PLN disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pramono Anung mengungkapkan bahwa Rudiantara telah selesai menjalankan fit and propper test dari Tim Penilai Akhir (TPA).
Pramono Anung menyatakan jika dirinya sudah menandatangani keputusan pengangkatan Rudiantara sebagai Dirut PLN.
"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," ujar Pramono Anung dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTV, Minggu (25/11/2019).
Nama Rudiantara mulai dikenal sejak dirinya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid I, periode 2014-2019.
Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara sudah lebih dulu berkecimpung dalam dunia telekomunikasi.
Dikutip dari Wikipedia, Rudiantara memulai karir sebagai General Manager Business Development di Indosat pada 1996.
Selain di Indosat, Rudiantara juga pernah bekerja di perusahaan provider komunikasi seperti Telkomsel, XL Axiata dan Telkom.
Tak hanya itu, Rudiantara pernah menjabat sebagai Wakil Dierektur Utama di PLN.
Selama menjadi Wakil Direktur Utama di PLN, Rudiantara terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt.
Dalam perjalanan karirnya, Rudiantara telah menduduki berbagai jabatan, seperti menajdi Wakil Presiden Direktur PT Semen Gresik, Presiden Direktur dan CEO PT Bukit Asam Transpacific Railways dan PT Rajawali Asia Resources, Wakil Direktur Utama PT PLN, serta Direktur Hubungan Korporat PT XL Axiata Tbk.
Tak hanya itu, beragam jabatan lain juga pernah diduduki oleh Rudiantara seperti Presiden Komisaris PT Rukun Raharja, Komisaris Independen PT Indosat Tbk sejak 1 November 2012, Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia sejak 1 Januari 2011 hingga Mei 2012, serta menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Telepon Seluler Indonesia.
Pria kelahiran Bogor 3 Mei 1959 ini, memulai pendidikan tingginya di Universitas Padjadjaran jurusan Statistika dan meraih gelar sarjana pada 1984.