TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan ada kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok untuk menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
Ahok diketahui baru resmi menjabat sebagai Komisaris Pertamina pada Senin (25/11/2019).
Namun baru sehari bekerja sudah muncul kabar mengenai adanya kemungkinan Ahok untuk pindah jabatan.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan adanya kemungkinan bagi Ahok untuk menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
Pernyataan tersebut yang menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan Ahok untuk pindah jabatan.
M Qodari mengatakan, terbuka kemungkinan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Direktur Utama Pertamina.
Namun, sebelumnya Ahok harus menunjukkan adanya perubahan yang ia bawa sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Menurut saya sangat terbuka ya, apalagi kalau Pak Ahok membawa sebuah perubahan ke Pertamina lewat jabatannya sebagai komisaris utama," ujar Qodari di Studio Kompas TV, Senin (25/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca: LIVE Streaming ILC di TVOne Malam Ini Selasa (26/11), Tema: Bisakah Ahok Membasmi Mafia Migas
Selain itu, menurut Qodari, Ahok harus menunjukkan ide-idenya sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Menurutnya, ide tersebut sudah Ahok tunjukkan di hari pertama dia bekerja.
"Tentunya diperlukan suatu ide, kemudian dia tunjukkan ide itu, dan tanda-tandanya tentu sudah ditunjukkan mulai hari ini," ungkapnya.
Ide yang dimaksud Qodari itu adalah saat Ahok memberi pernyataan kepada rekan media, ia meminta masukan kepada masyarakat untuk kinerja ke depannya di Pertamina.
"Pak Ahok mengatakan, ya kalau ada keluhan silakan disampaikan kepada kita, saya kira itu trademark yang dibawa oleh Pak Ahok ya," lanjutnya.
Qodari menilai Ahok sudah mempunyai ciri khas mengenai transparansi, bersih, dan profesional saat Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dulu.