"Kan Pak Ahok membawa trademark transparansi, bersih, lalu profesional, minimal dalam artian bahwa bekerja itu tanpa ada 'kongkalikong'," kata dia.
Ia menantikan kerja transparansi Ahok dalam jabatannya sebagai komisaris utama.
"Kita lihat saja nanti konkritnya seperti apa transparansi yang dibawa oleh Ahok di Pertamina," ujarnya.
"Menurut saya itu cukup mengenai jantung Pertamina ya, karena Pertamina ini kan perusahaan raksasa," lanjut dia.
Baca: Pengamat M Qodari Khawatir Candaan Ahok di Hari Pertama Jabat Bos Pertamina, Soroti Bom Waktu
Qodari mengatakan, sebelumnya Pertamina mempunyai isu terkait ada pihak yang mengambil keuntungan tertentu dan merugikan keuangan Pertamina.
Sehingga dengan hadirnya Ahok dalam Pertamina, diharapkan bisa membawa perubahan.
"Selama ini kan rumor dalam Pertamina, dia menjadi sapi perah bagi individu atau kelompok tertentu, yang membuat keuntungan Pertamina menjadi tidak maksimal dan proses pengembangan menjadi kedodoran dari potensi yang dia miliki," ujarnya.
"Saya menduga keras bahwa itu maksud dan tujuan untuk membawa Ahok ke Pertamina dan Ahok ini katakanlah dibawa untuk bersih-bersih di Pertamina," lanjut Qodari.
Ia kemudian menyinggung kasus Ahok sebelumnya yaitu kasus Rumah Sakit Sumber Waras.
"Walaupun yang tidak setuju dia mengatakan juga tidak bersih begitu, kemudian menunjuk kasus Rumah Sakit Sumber Waras," kata dia.
Namun, Qodari ingin memberi kesempatan kepada Ahok dalam jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ia mengatakan, jika nanti publik percaya dengan kinerjanya, terbuka jalan bagi Ahok menjadi direktur utama.
"Menurut saya kasih kesempatan kepada Ahok untuk bekerja sebagai komisaris utama dan kalau nanti kepercayaan publik dan elite meningkat, tidak mustahil dia akan menjadi direktur utama," jelas Qodari.
Namun ia mengatakan, saat ini Ahok mengalami kendala untuk menjadi direktur utama yang disebabkan oleh belum adanya pengalaman dan pengetahuan.