Ciputra memilih untuk mencoba peruntungan di Bandung, Jawa Barat.
Di sana, Ciputra melanjutkan studi dan berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kemudian pada semester empat, Ciputra pun sudah mencoba mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan.
Dulunya usaha Ciputra tersebut berkantor di sebuah garasi.
Setelah perkuliahannya selesai, Ciputra mendapatkan gelar insinyur pada 1960.
Lalu, Ciputra mengawali karier pertamanya di Jaya Group.
Jaya Group merupakan perusahaan daerah milik Pemda DKI.
Ciputra pun sempat menjabat sebagai direksi hingga menjadi penasihat perusahaan Jaya Group pada waktu itu.
Hingga proyek pembangunan taman hiburan di Ancol, menjadi satu di antara hasil dari maha karya Ciputra.
Tak lama, ia mengajak Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad, untuk mendirikan Metropolitan Group.
Ketika mendirikan Metropolitan Group, Ciputra masih menjabat sebagai direktur utama di Jaya Group dan Presiden Komisaris Metropolitan Group.
Sampai akhirnya, Ciputra pun mendirikan perusahaan keluarga yang sampai saat ini dikenal dengan nama Ciputra Group.
Di usianya yang ke-75 tahun, Ciputra pun ingin mengembangkan bidang pendidikan.
Ciputra pun mendirikan sekolah dan Universitas Ciputra.
Melansir dari laman Forbes, Ciputra merupakan orang terkaya peringkat ke-27 di Indonesia pada tahun 2018.
Sementara itu, total kekayaan Ciputra mencapai 1,2 miliar dollar AS.
(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul/ Garudea Prabawati) (Kompas.com/ Ade Miranti Karunia)