TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konvensi calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Surabaya 2020 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat perhatian dari pengamat, maupun masyarakat luas, secara khusus konstituen partai berlambang mawar itu di Kota Pahlawan.
Partai yang dipimpin Grace Natalie itu diprediksi akan menempatkan kadernya dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya mendatang.
Direktur Generasi Optimis Research dan Consulting (GORC) Bayu Winarko, MBA, mengatakan berdasarkan survei internal, dari sekian banyak nama yang mendaftar konvensi, nama politisi muda PSI Dhimas Anugrah menduduki posisi paling tinggi dalam popularitas.
Atas dasar itu Bayu menduga kuat PSI akan berikan surat rekomendasi kepada Dhimas.
Bayu mengatakan, "Kalau lihat dari survei internal dan gejala psikologi organisasi, kami duga kuat rekom itu akan turun untuk Cak Dhimas." kata Bayu di Grand Wijaya, Jaksel, Rabu (27/11/2019).
"Kami tak bermaksud mendahului internal DPP PSI, kami hanya sajikan hasil survei internal kami, yang meliputi popularitas dan elektabilitas dari para pendaftar konvensi. Sejauh ini nama Cak Dhimas unggul. Elektabilitasnya sudah mulai naik sejak bulan Juni lalu," kata alumni Universitas Indonesia itu.
Menafsir survei internal itu, Bayu dan GORC sepakat menyimpulkan kans tokoh yang mendapat rekomendasi dari PSI adalah Dhimas Anugrah.
Lebih lanjut GORC mengusulkan agar Dhimas lebih menguatkan dan meningkatkan elektabilitasnya supaya posisinya stabil.
Sejalan dengan Bayu, Sekretaris Jendral Generasi Optimis Indonesia Tigor Mulo Horas Sinaga mengatakan elektabilitas Dhimas sudah melambung sejak Juni lalu.
"Grafik elektabilitas Cak Dhimas bagus. Trend-nya meningkat, itu sehat. Saya kira itu karena pergerakan para relawan PSI di Surabaya yang gigih menyosialisasikan Cak Dhimas, walau beliau sendiri sedang berikhtiar menyelesaikan studi doktoralnya di Oxford, Inggris," kata Horas.
Pada saat yang sama, pakar politik dan intelijen itu berjanji akan menggerakkan mesin politik dan segala sumber dayanya di Surabaya untuk memenangkan Dhimas dan siapa pun calon pasangannya di Pilwali 2020 nanti.
Gus Hans dan Dhimas Anugrah
GO Indonesia pada kesempatan itu juga mengusulkan agar Dhimas berpasangan dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dalam kontestasi Pilwali mendatang.
"Gus Hans dan Cak Dhimas sudah saling kenal baik. Sudah seperti kakak dan adik. Kami harap beliau berdua bisa segera ngopi bareng sambil membicarakan visi, dan misi bagi Surabaya," kata Horas.
Ia menambahkan, "Surabaya butuh Cak Dhimas dan Gus Hans. Keduanya muda, bersih, cerdas, punya akhlak yang baik. Itu yang dibutuhkan Surabaya."
Di sisi lain, Gus Hans dan Dhimas diketahui sudah beberapa kali melakukan pertemuan, diawali dengan pertemuan di Surabaya 30 Juli 2019 lalu. Keduanya saling melempar pujian dan komentar positif.
"Setahu saya, Gus Hans merasa nyaman berinteraksi dengan Cak Dhimas. Begitu pula sebaliknya. Cak Dhimas tak ragu mengungkapkan kekagumannya terhadap Gus Hans. Ini pertanda yang baik. Keduanya sama-sama rendah hati dan merakyat, walau sama-sama keturunan ningrat," ujar Horas.
Jika dua tokoh muda ini bersinergi, diprediksi akan mampu memobilisasi dua kekuatan besar di Surabaya, yaitu golongan Nahdliyin dan Nasionalis.
"Dhimas dan Gus Hans perlu bersinergi. Mengacu pada pasal 40 UU 10/2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, partai politik atau gabungan partai politik bisa mengajukan pasangan calon bila memenuhi akumulasi 20 persen suara di DPRD atau 25 persen dari suara sah pada pemilu," terang Horas.
Ia menjelaskan, hasil Pemilihan Umum 2019 lalu untuk DPRD Kota Surabaya, PDI Perjuangan memenangi dengan 15 kursi (30 persen). PKB, Partai Gerindra, PKS, dan Partai Golkar masing-masing 5 kursi (10 persen). Lalu Partai Demokrat dan PSI masing-masing 4 kursi (8 persen). Kemudian, PAN dan Partai Nasdem masing-masing 3 kursi (6 persen). Satu kursi sisanya direbut PPP (2 persen).
"Jadi sekarang tergantung komunikasi antarpartai saja. Menurut saya Gus Hans dan Cak Dhimas akan menjadi duet yang mampu mengulang kesuksesan duet Bu Khofifah dan Mas Emil Dardak waktu Pilgub 2018. Mereka menang di Surabaya," pungkas Horas.