Ia mengatakan melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah pada Sabtu (30/11/2019) siang.
"Harusnya pemerintah menyambut gembira #ReuniAkbar212 itu. Apalagi pak
@jokowi kan juga alumni. Itu momentum paling manis kalau pemerintah ini mau rekonsiliasi. Tapi kalau niatnya mau berantem terus ya apa boleh buat. Tapi kayaknya kompornya yg keluyuran bikin panas"
Dalam cuitan tersebut ia menyinggung Presiden Jokowi yang harusnya ikut menyambut gembira acara Reuni Akbar 212.
Alasannya adalah Presiden Jokowi juga disebut alumni karena pernah datang menghadiri Acara 212 pada 2017 lalu.
Sebelumnya, Ketua Panitia Reuni 212, Awit Masyhuri mengatakan jutaan jemaah 212 akan reuni di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2019).
"(Satu jutaan cukup) yang penting kami jaga persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia," kata Awit saat dihubungi Wartawan, Sabtu (23/11/2019), diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Tema reuni 212 tahun ini yaitu Doa dan Keselamatan Negeri.
Kata Awit, pihaknya telah mendapat izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Monas.
"Kalau perizinan sudah selesai. Tinggal teknis saja, seperti panggung dan sound. Polres Jakarta Pusat juga tak ada masalah," ucap Awit.
Awit melanjutkan, pihaknya telah mendapat izin sejak 14 November 2019.
Nantinya, kegiatan reuni jemaah 212 ini akan dimulai pada pukul 02.30 WIB.
"Kemudian, mulai salat malam, zikir, salat subuh berjemaah, nanti kami akhiri pagi lah. Kalau siang, pukul 09.30 WIB sudah selesai," ujarnya.
Dia mengatakan, kegiatan reuni ini tak akan menggangu arus lalu lintas.
"Dari dulu tidak ada masalah. Selalu ada pengalihan arus lalu lintas. Tidak masalah lah, aman. Maka kita percepat, pukul 09.30 WIB itu kan mungkin jam itu, orang lagi banyak aktivitas," kata Awit.