TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penipuan haji dan umrah di Indonesia bukanlah barang rangka.
Diprediksi korbannya ada ribuan orang.
Guna membendung hal tersebut, AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) mencanangkan gerakan #safehajiumrah dengan mengembangkan AISYAH (Amphuri Information System Syariah).
“Kami di DPR/MPR menyambut gembira. Sosialisasi #safehajiumrah Ini merupakan jawaban. Meskipun bukan satu-satunya jawaban. Untuk menyetop haji bodong atau haji bodong yang merugikan ribuan masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR Arsul Sani usai acara sosialisasi bersama #safehajiumrah di Jalan HM Thamrin, Jakarta, Minggu (1/12/2019).
Baca: Tipu 200 Calon Jamaah Umroh, Polisi Tangkap Bos Travel
Menurutnya hal ini juga merespon pengaduan masyarakat dan yang disuarakan teman-teman di DPR yang konsen dengan penipuan haji dan umroh yang masih ada.
“Memang pemerintah telah merespon ini, kementerian agama melalui program Siskopatuh (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus). Kemudian kementerian Luar Negeri ada program Safe Travel,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat DPP AMPHURI Joko Asmoro mengatakan, AMPHURI terus mengedukasi masyarakat muslim terkait berbagai regulasi dalam penyelenggaraan haji dan umrah.
Baik dari Pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi.
“AMPHURI menggabungkan dua program pemerintah, Siskopatuh dab Safe Travel dengan nama gerakan #safehajiumrah sebagai upaya mewujudkan ibadah haji dan umrah yang nyaman dan aman,” terangnya.
Sosialisai #safehajiumrah dilakukan secara serentak di tujuh kota di Indonesia. Selain Jakarya digelar juga di Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar.
“Hari ini kami sosialisasikan bersama 427 anggota AMPHURI,” imbuhnya.