Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Munas X Partai Golkar, Christina Aryani, menegaskan, tidak ada intervensi dari pihak luar terkait gelaran Munas partai berlambang pohon beringin.
Christina menilai, sangat tidak berdasar dan mengada-ada apabila berkembang berita ada pihak luar yang ikut campur dalam pelaksanaan Munas Golkar.
Termasuk disebutkan "pihak istana" dan beberapa menteri yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pelaksanaan Munas.
Baca: Golkar Setia pada Warisan Reformasi
"Presiden Jokowi sendiri sudah berbicara bahwa tidak mungkin ikut campur apa yang merupakan urusan internal partai Golkar. Termasuk menjamin bahwa para menterinya tidak akan ikut-ikutan dalam urusan yang menjadi hajatan internal Partai Golkar," kata Christina Aryani kepada Tribunnews.com, Senin (2/12/2019).
Wasekjen DPP Partai Golkar tersebut juga menilai, adanya pihak yang menghembuskan isu-isu ini bisa saja memiliki agenda lain untuk membuat keruh suasana Munas dan tidak ingin pelaksanaan Munas berjalan dengan spirit keakraban dan suasana kekeluargaan.
Baca: Pembagian Tugas Staf Khusus Jokowi, Bidang Komunikasi Hingga Teman Diskusi
"Patut dicatat, Golkar merupakan partai besar yang memiliki independensi dan kemandirian yang kuat yang lebih dari mampu untuk mengendalikan seluruh agenda partainya secara mandiri tanpa intervensi pihak eksternal mana pun," ungkap Christina.
Anggota DPR-RI Fraksi Partai Golkar ini menyebut, partainya senantiasa mengedepankan spirit demokrasi dan taat asas sesuai AD/ART.
Hal itu sebagaimana telah diperlihatkan dari pembukaan kesempatan seluas-luasnya kepada semua kader yang memiliki aspirasi untuk maju dalam kontestasi pemilihan ketua umum.
Baca: Pengamat: Bila Tak Punya Masalah Hukum, Rizieq Shihab Bisa Gugat Pemerintah Arab Saudi
Untuk itu, ia meminta kepada semua kader Partai Golkar agar tetap menjaga soliditas dan tidak terpengaruh isu-isu liar tak bertanggung jawab yang sengaja diciptakan untuk mempengaruhi kondusifitas jalannya Munas.
"Partai Golkar harus selalu mampu menunjukkan kedewasaan berpolitik dengan spirit demokrasi yang beretika yang penuh dengan semangat kekeluargaan," jelasnya.
Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemilihan ketua umum Partai Golkar tidak mungkin diintervensi pihak luar.
"Itu kan urusan internal Golkar. Munas urusan internal Golkar. Partai besar pengalaman politiknya panjang tidak mungkin bisa diintervensi menteri eksternal," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Jokowi juga menganggap tudingan terhadap Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang disebut ikut campur proses pemilihan ketua umum Golkar merupakan hal biasa dalam politik.
Baca: Jokowi: Nadiem Makarim Belum Minta Wakil Menteri
"Kalau Mensesneg (Pratikno) bisa intervensi ke Golkar, jagoan bener Mensesneg," kata Jokowi.
Pratikno yang duduk di sisi kanan Jokowi menyampaikan dirinya tidak mengenal satu pun Ketua DPD Golkar.
Baca: Wacana Presiden Bisa Menjabat 3 Periode, Joko Widodo Buka Suara: Lebih Baik Gak Usah Amandemen
"Ini coba kenal satu DPD pun enggak. Pak Seskab, apa urusannya dengan Munas Golkar?" kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Munas Golkar merupakan masalah internal partai berlambang pohon beringin. Dia tidak memungkiri terdapat sejumlah menteri yang berasal dari kader Golkar.
Baca: Jokowi Terjebak Macet 30 Menit, Pakar Tata Kota Beri 3 Kebijakan Anies Baswedan Mengurai Kemacetan
"Ya Kalau misalnya ada Menteri, Pak Luhut, Pak Luhut kan Golkar, atau Pak Agus Gumiwang, kan Golkar, atau Pak Zainudin Amali, Golkar," imbuhnya.
Terakhir Jokowi meminta semua pihak tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum pada Munas Golkar pekan ini.
"Biarkan Golkar secara demokratis menentukan arah ke depan pimpinannya," ujar Jokowi.
Respons Pratikno
Menteri Sekretaris Negara membantah tudingan yang menyebut dirinya ikut campur tangan dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Ketika ditanya wartawan soal tudingan tersebut, Pratikno sempat meminta wartawan mengulangi pertanyannya.
"Intervensi Golkar? Apa urusanku dengan Golkar? Kacau kamu, memangnya aku pernah jadi orang Parpol?" kata Pratikno lalu tertawa di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Baca: Agun Gunandjar Khawatir Golkar Kembali Pecah Setelah Munas
Kemudian, ia pun balik bertanya kepada wartawan.
"Yang milih siapa? Makanya yang milih siapa Golkar?" tanya Pratikno.
Wartawan pun kembali mengkonfirmasikan kepada Pratikno terkait kabar yang menyebut dirinya menelpon dan menekan anggota DPD I Golkar.
"Aku saja tidak tahu DPD-nya itu siapa," kata Pratikno lalu tertawa dan masuk ke mobilnya.
Baca: Jokowi: Pemerintah Keluar Duit Banyak Buat Peserta BPJS Kesehatan
Diberitakan wartakotalive.com sebelumnya, tiga menteri Jokowi disebut-sebut ikut campur tangan dalam pemilihan ketua umum Golkar dengan menekan sejumlah kader supaya mendukung Airlangga Hartarto.
Hal tersebut diungkapkan Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal.
Menurut Rizal, ketiga menteri tersebut menekan pengurus DPD I, DPD II, dan kepala daerah.
"Jadi ada pembantu (menteri) Presiden, saya enggak mau sebut nama, tapi ada tiga pembantu Presiden yang telepom DPD I, DPD II, dan kepala-kepala daerah untuk pilih Airlangga," ujar Rizal usai Rapat Pleno di Kantor DPP Golkar, Rabu (27/11/2019).
Baca: Pemerintah Diminta Pahami Dahulu Dampak Pemangkasan Eselon III dan IV Sebelum Gunakan Robot Pintar
Dia menyebut ketiga menteri itu berasal dari satu kader Golkar, akademisi, dan satu lainnya berasal dari partai lain.
Dari ketiga menteri tersebut, Rizal menyebut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno turut andil mengintervensi kader daerah.
Menurutnya, para menteri tersebut berpihak pada Airlangga.
Ia mempertanyakan kapasitas ketiga menteri tersebut dalam persiapan Munas Golkar.
Di sisi lain, Rizal memandang, ketiga menteri itu sedang mencari legitimasi politik kepada Jokowi.
Alasannya, ketiganya tidak mempunyai kekuatan politik.
"Biar Presiden itu percaya mereka punya kekuatan politik, padahal sebenarnya enggak," ungkap Rizal.