"Saya juga ingin menyampaikan tentang pernyataan kebohongan dari pemerintah Indonesia, kenapa tidak melapor ke KBRI yang ada di Saudi Arabia," kata dia.
Ia mengaku telah menghubungi pihak KBRI saat pertama kali mendapat kabar pencekalan itu.
"Saat terjadi pencekalan, pihak yang pertama kali saya hubungi dan saya beritahukan, adalah pihak otoritas Republik Indonesia," ungkapnya.
Habib Rizieq juga menyebut bahwa Duta Besar Indonesa di Kota Riyadh, telah mengirim perwakilan kepadanya.
"Bahkan, Duta Besar Republik Indonesia yang berkedudukan di Kota Riyadh mengirim utusan secara resmi," ungkap pimpinan FPI ini.
(Tribunnews.com/Nuryanti)