"Siapapun dia kalau dengan 212 kemudian dia menjadi panik, menjadi luar dikontrol, kita menganggapnya dia kena fobia 212," jelasnya.
Slamet kemudian kembali menegaskan, aksi Reuni Akbar 212 bukanlah kegiatan politik.
"Kemudian Pak Mendagri mengatakan hanya kelompok 212, kan kita bukan partai politik," ujarnya.
Selanjutnya, menanggapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mengimbau pelaksanaan aksi 212 berjalan dengan tertib, Slamet mengaku aksi sebelumnya sudah berjalan dengan tertib.
Slamet kemudian mempertanyakan pernyataan Moeldoko tentang ketertiban itu.
"Kemudian Pak Moeldoko mengatakan harus tertib, tiga kali kita melaksanakan nggak tertib dimana?" tanya Slamet.
Sebagai ketua aksi, kemudian ia menyampaikan PA 212 akan berupaya dengan maksimal untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
"Nggak usah diomong (dibilang), kita berupaya maksimal untuk tertib dan aman," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)