TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar akan membuka kegiatan terkait dengan perubahan iklim di acara Conference of the Parties (COP 25) di Madrid, Spanyol dengan tema besar yang diangkat oleh UNFCCC adalah Time for Action.
Kehadiran Wakil Ketua DPR RI dalam acara ini sebagai bentuk dukungan politis maupun kebijakan terhadap komitmen bersama dunia dalam menjaga bumi dari perubahan iklim yang begitu cepat.
Mengenai poin utama Indonesia dalam kegiatan COP 25 tersebut, Gus Ami menjelaskan bahwa Indonesia dengan segala sumber daya yang ada merupakan kekuatan dunia dalam berbagai aspek, salah satunya soal komitmen menjaga bumi dari perubahan iklim.
Komitmen ini tertuang dalam konstitusi bernegara kita UUD 1945, jadi tidak bisa diragukan lagi soal komitmen Indonesia dalam melakukan pencegahan dan pengendalian perubahan Iklim.
Muhaimin menjelaskan hadir di acara COP25 ini untuk mendorong dunia untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap lestari.
Sebab, perubahan iklim bukan hanya berdampak terhadap miliaran nasib penduduk dunia, tapi secara nyata juga berdampak langsung terhadap jutaan nasib petani dan nelayan di Indonesia.
"Stabilitas kesediaan pangan dunia akan menjadi ancaman serius,” ungkap Gus Ami, sapaan Muhaimin Iskandar, Senin (2/12/2019).
Kehadiran Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang sekaligus ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini selain aktif dalam sejumlah agenda panel, juga akan membuka pavilion Indonesia.
”Kelestarian bumi dan alam menjadi salah satu rekomendasi penting Muktamar PKB, bukan karna warna PKB hijau tetapi karena perubahan iklim sangat berdampak terhadap nasib petani dan produksi pangan yang menentukan hidup manusia,” tegas Gus Ami.
Dalam kesempatan COP 25, Gus Ami akan berusaha sekuat tenaga berdiplomasi dengan parlemen-parlemen Eropa dan lainnya yang hadir.
Hal itu agar Indonesia mendapat atensi penuh dari dunia bahwa peran Indonesia tidak diragukan lagi soal komitmen menjaga bumi dari perubahan iklim.
Gus Ami menyebutkan salah satu komoditas strategis Indonesia sebagai wujud dalam mendukung energi ramah lingkungan adalah minyak sawit yang dimanfaatkan dalam biofuel.
Baca: Cak Imin Lobi Parlemen Eropa untuk Perjuangkan Nasib 16 Juta Buruh Sawit Indonesia
Baca: Cak Imin Pimpin Pelantikan Komisi Pendidikan DPR
Selama ini sawit mendapat tekanan terus dari negara Eropa, Gus Ami mengaku telah menyampaikan kepada petinggi parlemen Eropa bahwa tuduhan terhadap deforestasi akibat sawit salah besar.
"Justru sawit mampu menyerap karbondioksida sangat baik, dan energi yang dihasilkan adalah energi ramah lingkungan/green energy yang menjadi sumber pengganti energi fosil yang semakin menipis," jelas Ketum PKB ini.