News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramai Wacana Mendikbud Nadiem Makarim, Pakar Pendidikan Sebut UN Bisa Membuat Mapel Berkasta

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah siswa saat belajar bersama sebelum mengikuti Ujian Nasional Bersama Komputer (UNBK) di SMPN 1, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019). UN yang dilaksanakan terdiri dari Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNPK). Semua ujian dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia kecuali di Provinsi Papua, Papua Barat, dan NTT yang digelar pada 23-26 April 2019. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, tengah mengkaji wacana penghapusan Ujian Nasional (UN).

Kepala Program Studi S3 Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS), M Furqon Hidayatullah menyambut baik wacana tersebut.

Menurutnya, dengan adanya UN membuat mata pelajaran (mapel) yang diajarkan di sekolah menjadi berkasta atau bertingkat.

"Kalau ada UN nanti ada mata pelajaran kelas 1 dan kelas 2," ujar Furqon saat dihubungi Tribunnews lewat sambungan telepon, Senin (2/12/2019).

Furqon mencontohkan ketika beberapa bulan mendekati UN sekolah-sekolah memberikan porsi lebih kepada mapel yang di-UN kan.

Seperti memberikan kelas tambahan kepada peserta didik.

"Kalau modelnya di UN, ini bulan tertentu yang lain (mapel non UN) ditinggalkan."

"Yang difokus mapel yang di UN saja," kata pria yang juga menjabat Ketua Senat Fakultas Keolahragaan UNS ini.

Baca: Isu Pemulangan Habib Rizieq, Survei Sebut Hampir Setengah Masyarakat Indonesia Tidak Peduli

Furqon menilai, ditiadakannya UN membuat semua mapel yang ada harus dihargai dan mendapat porsi yang sama tanpa membeda-bedakan.

Ini juga membuat peserta didik bisa belajar tentang hal yang sama.

"Tidak ada yang diunggulkan mata pelajaran, mengingat mata pelajaran sama pentingnya," tutupnya.

Furqon yakin Menteri Nadiem akan bisa merealisasikan wacana ini di tahun 2020.

Menurutnya, pemerintah sudah memiliki pengalaman dalam urusan menghapus UN SD di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini