TRIBUNNEWS.COM - Adamas Belva Syah Devara, satu di antara staf khusus presiden dari kalangan milenial, menyebutkan beberapa hal yang menjadi fokusnya untuk lima tahun mendatang.
Hal tersebut dituliskan Belva Devara melalui akun media sosial Twitter pribadinya @AdamasBelva, pada Sabtu (30/11/2019).
Belva Devara mengatakan Surat Keputusan (SK) sebagai staf khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah keluar, pada (29/11/2019).
Dalam cuitan tersebut, Belva Devara juga menjelaskan akan berfokus pada tiga bidang tertentu.
Di antaranya adalah sektor digital delivery of public services, kewirausahaan atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan kepemudaan.
"Oleh karena itu dalam 5 tahun ke depan, saya sendiri akan fokus di sektor2 strategis berikut digital delivery of public services (lintas sektor), kewirausahaan/umkm, dan kepemudaan," tulis Belva Devara.
Belva Devara menuturkan dalam digitalisasi layanan publik, masih terdapat pekerjaan yang dilakukan secara manual.
Menurutnya, akan lebih efektif dan efisien apabila diubah menjadi lebih modern atau digital.
Karena dalam penyimpanan data yang lengkap dapat dilakukan secara besar-besaran.
Belva Devara mengatakan fokus ini dapat lintas sektor seperti bidang kependudukan, perpajakan, maupun pendidikan.
Nantinya Belva Devara berharap Indonesia dapat mencontoh beberapa negara seperti Estonia dan Singapura yang menerapkan digital delivery of public services kemudian di sesuaikan dengan keadaan di masyarakat.
"Digitalisasi layanan publik. Masih banyak pekerjaan publik dilakukan manual.
Banyak hal lebih efektif dan efisien kalau ditransformasikan dalam bentuk digital.
Bisa masif dan rekaman data lengkap. Ini lintas sektor: Kependudukan, Perpajakan, Pendidikan. Banyak potensinya.
Kita dapat banyak belajar dari implementasi digital delivery of public services negara lain, contoh: Estonia, Singapura, negara timur tengah dan lain lain.
Tentunya bukan copy paste saja, harus disesuaikan dengan realita lapangan di Indonesia," cuit Belva Devara
Ke dua adalah kewirausahaan atau UMKM, Belva Devara menjelaskan akan memperjuangkan beberapa kendala yang dihadapi oleh para pebisnis pemula.
Yakni kurangnya modal, tidak ada sosialisasi dari pebisnis yang lebih profesional, tim pengembangan, serta kurangnya kemampuan manajemen keuangan.
"Nah saya tahu betul pain points pebisnis pemula.
Dari kurang modal, tidak ada mentorship, iterasi produk, team building, manajemen keuangan, dan lain2.
Apa yg negara bisa bantu di tiap pain point ini? Ini akan saya perjuangkan juga," tulis Belva Devara.
Bidang terakhir yang menjadi fokus Belva Devara adalah mengenai kepemudaan.
Belva Devara menjelaskan bidang tersebut mencakup cara baru untuk melibatkan anak muda dalam pengambilan sebuah keputusan.
Sehingga, anak muda yang tadinya apatis menjadi lebih peduli.
Belva Devara juga menjelaskan termasuk pemberdayaan diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.
"Ini mencakup cara2 baru dalam melibatkan anak muda di pengambilan keputusan, yang tadinya apatis menjadi peduli.
Lalu termasuk isu pemberdayaan diaspora luar negeri, dan lain2," cuit Belva Devara.
Belva Devara juga menyatakan dalam staf khusus presiden ini, dirinya akan masuk ke dalam gugus inovasi.
Dijelaskan Belva Devara, Presiden Jokowi mengharapkan staf khusus dalam gugus inovasi akan memberikan ide kreatif yang out of the box.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)