News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Munas Partai Golkar

Kubu Airlangga Sebut Mundurnya Bamsoet dari Pecalonan Ketua Umum Golkar Sebagai Bentuk Kedewasaan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dave Laksono.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Airlangga Hartarto menyambut baik mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari pencalonan ketua umum Golkar.

Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Dave Laksono mengatakan Bamsoet bersikap dewasa dengan memilih mundur dari pencalonan ketua umum Golkar.

“Kita sih menyambut baik ya itu, berarti ada sifat kedewasaannya. Selain itu, berarti dukungan yang dikumpulkan seluru DPD I dan II kongkrit mendukung Airlangga. Ini menyelesaikan tugaslah dan membuktikan Pak Airlangga yang terbaik,” ujar Dave Laksono di lokasi Munas Golkar, Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Baca: 6 Fakta Ledakan di Monas, Berasal dari Granat Asap Hingga Jokowi Minta Polisi Usut Tuntas

Meskipun demikian Dave mengaku belum tahu apakah pemilihan ketua umum Golkar nantinya akan berdasarkan musyawarah mufakat atau aklamasi.
Hal itu tergantung calon lainnya yang mendaftar apakah memenuhi syarat 30 pesen untuk mengikuti pemilihan atau tidak.

“Sesuai AD/ART itu 30 persen dan mendapatkan dukungan secara tertulis gitu, untuk bisa lanjut,” katanya.

Baca: Theo L Sambuaga Pastikan Persaingan Airlangga dan Bamsoet Bukan Sandiwara

Dave Laksono yakin siapapun yang terpilih menjadi ketua umum nanti dalam Munas akan mengakomodir kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada kepengurusan partai Golkar periode mendatang dan alat kelengkaan dewan di parlemen.

“Pasti akan ada perhitunganlah untuk diakomodir untuk pak Bamsoet maupun tim pendukungnya” katanya.

Airlangga bersyukur

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengaku bersyukur atas keputusan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memutuskan mundur dari pencalonan ketua umum jelang Munas Golkar.

Menurut Airlangga, keputusan Bamsoet menunjukan bukti Partai Golkar Solid dan menginginkan Munas Golkar berlangsung damai.

Hal itu disampaikan Airlangga saat menggelar pertemuan dengan Bamsoer dan Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

"Tentu, pertama marilah kita bersyukur kehadiran Allah SWT, sore hari ini proses sudah panjang dan Alhamdulillah menjelang Munas apa yang menjadi harapan para senior, pak Agung Laksono, pak Akbar Tanjung, pak Luhut dan bahkan sampai seluruh tokoh yang tadi malam kami bertemu dengan seluruh DPD 1 dan PDP II, harapannya ini adalah musyawarah ini adalah Munas yang solid dan Munas yang kokoh. Temanya adalah Golkar satu," ucap Airlangga.

Airlangga pun mengatakan, mundurnya Bamsoet maka tidak ada perpecahan di internal Golkar karena dua kekuatan di Munas sudah bersatu.

Selain itu, Menko Perekonomian ini menyebut, sikap Bamsoet sangat penting bagi Golkar yang solid mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca: Munas Golkar akan Dibuka Malam Ini, Jokowi Direncanakan Beri Sambutan

"Alhamdulilah, dengan stetment tadi dari bapak Bambang Soesatyo, Munas ini mempersatukan kita. Ini adalah Munas itu sesuai pembicaraan saya dgn Pak Bambang itu Munas yang adem dan Munas yg betul betul membuat Golkar itu partai yang bisa menjadi partai mendukung pemerintah," tambahnya.

Sebelumnya, Menjelang pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, Politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendadak mengundurkan diri dari pencalonan ketua umum Golkar.

Bamsoet mundur usai menggelar pertemuan dengan Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, dan Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa, (3/12/2019).

Baca: Jadi Caketum Golkar, Bambang Soesatyo: Apa Pun yang Terjadi Saya Pasang Badan untuk Jokowi-Maruf

"Dengan semangat rekonsiliasi yang kita sepakati bersama demi menjaga soliditas dan keutuhan partai Golkar maka saya pada sore ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan sebagai kandidat Ketum partai Golkar periode 2019-2024," ujar Bamsoet usai pertemuan.

Ketua MPR tersebut menjelaskan sejumlah alasan mundur dari pencalonan Golkar. Pertama yakni konstelasi politik Munas yang semakin panas.

"Kedua situasi nasional yang membutuhkan situasi politik yang kondusif guna menjaga harapan kita dalam menjaga kondisi ekonomi dalam ancaman ekonomi global," katanya

Ketiga, Bamsoet mengaku mundur dari pencalonan setelah mendengar nasihat, pandangan, dan pendapat sejumlah tokoh senior Golkar.

Kata pengamat

Langkah Bambang Soesatyo (Bamsoet) mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar dinilai tepat.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai mundurnya Bamsoet menunjukkan Golkar tetap solid.

"Ini langkah yang tepat dilakukan Bamsoet demi Golkar, partai politik yang telah membesarkan namanya," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Selasa (3/12/2019).

Baca: Bamsoet Mundur dari Bursa Caketum Golkar, Airlangga: Alhamdulillah

Dengan keputusan Bamsoet mundur dari pencalonan ketua umum, Golkar kembali solid dan tidak terjadi konstelasi seperti yang pernah terjadi antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

"Itu berarti Partai Golkar kembali solid. Tidak terjadi konstelasi seperti beberapa tahun yang lalu," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, mundurnya Bambang Soesatyo dilakukan menjelang Musyarawah Nasional atau Munas Partai Golkar yang berlangsung pada Selasa (3/12/2019) malam ini.

Baca: MKGR 1960 resmi melebur kembali ke Ormas MKGR

Bamsoet mundur usai menggelar pertemuan dengan Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, dan Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini