TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat peripurna sesi kedua Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar mengagendakan penyampaian pandangan umum dari DPD I dan DPD II, Rabu (4/12/2019).
Hingga pukul 12.30 WIB, sebanyak 11 DPD I dan DPD II telah menyampaikan pandangannya di arena Munas yang digelar di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ke-11 DPD I dan DPD II Partai Golkar menyampaikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto.
Adapaun perwakilan DPD yanh menyampaikan pandangannya adalah Ketua DPD Sulawesi Utara Tety Paruntu, Ketua DPD Jawa Barat Deddy Mulyadi, dan disusul Ketua DPD Sumut Ahmad Doli Kurnia.
Yang menarik datang dari Ketua DPD Golkar Gorontalo, Rusli Habibie. Bukan hanya mendukung Airlangga jadi Ketum kembali, tapi juga calon presiden 2024.
Baca: Deal Politik Airlangga - Bamsoet akan Dibahas Setelah Munas Golkar
"Kami akan berusaha agar beliau jadi capres. Agar kita tidak menghabiskan waktu mendorong kader lain jadi Presiden RI," kata Rusli.
Dukungan juga datang dari Ketua DPP DPD Golkar NTT Melki Lakalena, yang juga mendukung Airlangga sebagai Ketum dan Capres.
DPD Papua, Sumsel, Kalbar, Papua Barat, Bengkulu, dan Maluku Utara juga menyatakan mendukung Airlangga.
Acara lalu di skors dengan Ishoma dan akan dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB.
Baca: Cerita Airlangga Nahkodai Golkar Saat Diterjang Badai Kasus Setya Novanto
"Memohon persetujuan dalam forum Munas X, kita skors sampai 13.30 WIB, bisa disepakati?" tanya Perwakilan DPP Golkar Aziz Syamsuddin. Peserta menjawab sepakat.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan menyebut Airlangga Hartarto memiliki kemungkinan besar kembali memimpin pucuk pimpinan Golkar periode 2019-2024. Bahkan diprediksi terpilih secara aklamasi.
"Jika pandangan-pandangan daerah ini dan organisasi pendiri Partai Golkar menyatakan dukungan kepada Pak Airlangga satu-satunya, itulah yang akan dijadikan dasar pada sidang paripurna. Memberikan satu keputusan, nanti kecenderungannya aklamasi," kata Ace Hasan di arena Munas X Golkar.
Baca: Mengundurkan Diri dari Pencalonan Ketua Umum Golkar, Bamsoet Sampaikan 5 Poin Pertimbangannya
Meski masih ada satu lawan, yakni Ridwan Hisjam, menurut Ace, jika tak ada dukungan, maka percuma saja. Sehingga, bisa jadi Airlangga ditetapkan malam ini.
"Kalau memang misalnya, tidak ada dukungan kepada Pak Ridwan Hisjam dan hanya kepada Pak Airlangga dukungan itu diberikan, maka saya kira Pak Airlangga yang harus ditetapkan sebagai ketua umum. Kemungkinan hari ini, walaupun penetapannya bisa dilakukan pada besok," ungkap Ace.
"Kalau dari calon tidak ada yang bisa mencapai 30 persen, dia jadi Ketum saja tidak bisa," jelasnya.