TRIBUNNEWS.COM - Bambang Soesatyo mengaku keputusannya untuk mundur dari bursa calon Ketua Umum Partai Golkar sudah dikomunikasikan dengan para tokoh senior di Partai Golkar.
Kepastian tersebut disampaikan Bamsoet usai menghadiri Munas Partai Golkar hari pertama.
Bamsoet menjawab pertanyaan wartawan seputar kemundurannya dari bursa Caketum Golkar yang dinilai tiba-tiba.
Bamsoet mengaku soliditas dan rekonsiliasi internal partai menjadi alasan di balik keputusannya untuk mundur.
Dalam kanal YouTube KompasTV, Bamsoet mengungkapkan beberapa alasan mengapa kemudian dirinya memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonannya itu.
Berikut beberapa alasan mundurnya Bambang Soesatyo dari pencalonan ketua umum Partai Golkar yang telah dirangkum Tribunnews:
Pertama, Bamsoet menilai adanya suasana internal dalam Partai Golkar yang semakin panas menjelas Munas Golkar.
Adanya kondisi internal tersebut membuat Bamsoet lebih bersikap memikirkan situasi di dalam negeri untuk ke depannya.
"Situasi nasional, yang memerlukan situasi politik yang kondusif, guna menjaga pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari berbagai serangan dan ancaman ekonomi global," ungkap Bambang saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019) melansir dari Kompas.com.
Kedua, Bamsoet ingin membuat langkah-langkah yang tepat untuk menjaga situasi politik agar tetap kondusif.
"Agar bisa kita semua menjawab tantangan pengaruh ekonomi global tahun depan," ungkap Bambang menambahkan.
Ketiga, Bamsoet mempertimbangkan masukan dari para seniornya di Partai Golkar, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu juga termasuk masukan dari Ketua Umum PP Forum Komunikasi Putra-Putri TNI Polri (FKPPI) Pontjo Sutowo dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Bobby Suhardiman.
"Ketua Dewan Pembina Pak Aburizal Bakrie tadi kita bertemu. Juga Ketua Dewan Pakar Pak Agung Laksono dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Pak Akbar Tanjung,"