News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungi Oman, Yenny Wahid Puji Komitmen Kesultanan dalam Promosikan Perdamaian

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di sela kunjungan ke Oman untuk menghadiri simposium tentang Pengembangan Ilmu Fikih, Yenny Wahid mendapat kesempatan bertemu dan berdialog dengan raja setempat dan perwakilan pemuda di Muskat, ibu kota Oman, Senin (2/12/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Di sela kunjungan ke Oman untuk menghadiri simposium tentang Pengembangan Ilmu Fikih, Yenny Wahid mendapat kesempatan bertemu dan berdialog dengan raja setempat dan perwakilan pemuda di Muskat, ibu kota Oman, Senin (2/12/2019).

Yenny secara khusus memuji upaya Kesultanan di bawah kepemimpinan Yang Mulia Sultan Qaboos bin Said dalam mempromosikan perdamaian. Hidup aman, berdampingan secara damai di antara warga masyarakat yang beragam. Juga dalam menyebarkan budaya toleransi dan harmoni.

”Hal lain yang patut dipuji adalah komitmen Oman terhadap pelestarian nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat serta agama. Satu komitmen yang sangat dibutuhkan oleh dunia yang didasarkan pada penghargaan terhadap orang lain,” kata Yenny Wahid, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12/2019).


Yenny menambahkan, banyak negara mengklaim telah merangkul nilai-nilai perdamaian dan toleransi. Namun tidak lebih dari propaganda.

”Kasus di Oman sangat berbeda. Kesultanan benar-benar terlibat dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi sebagai nilai yang berasal dari kepribadian unik masyarakatnya,” tutur Yenny.

Selama berada di Oman, direktur Wahid Foundation itu berkesempatan mengunjungi beberapa tempat penting seperti Masjid Agung Sultan Qaboos, Gedung Opera Royal, dan sejumlah landmark terkenal Oman yang mencerminkan kedalaman budaya negeri di belahan tenggara Semenanjung Arab itu.

Sementara, saat bertemu kalangan pemuda, Yenny membawa pesan tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan, juga pentingnya dialog antar-peradaban. Ia mencontohkan Indonesia, di mana toleransi juga dijaga dengan kuat oleh masyarakat.

”Kami di Indonesia berusaha hidup dalam toleransi dan harmoni satu sama lain. Kami memiliki lebih dari 300 bahasa dan dialek, tetapi rakyat dipersatukan oleh bahasa Indonesia dan hidup damai di bawah identitas keindonesiaan,” pungkas Yenny. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini