TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya memberikan komentarnya terkait kasus pemecatan Dirut Garuda.
Ia mengungkapkan, pemecatan Ari Askhara tidak akan menganggu operasional Garuda Indonesia.
"Saya pikir organisasi Garuda itu sangat maju tidak tergantung seorang Presdir," ujarnya dilansir melalui YouTube Official iNews, Kamis (5/12/2019).
Menhub Budi Karya juga telah menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Dirut perusahaan Pelat Merah, sehingga semestinya Garuda bisa berjalan seperti biasa.
"Kalau kita lebih banyak ke direktur operasi dan maintenance dari kita," ungkapnya.
Budi Karya Sumadi menyebutkan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Fuad Rizal akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama di perusahaan tersebut.
Fuad akan menggantikan sementara Ari Askhara yang diberhentikan Menteri BUMN Erick Thohir akibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton di pesawat Airbus A300-900.
"Jadi sudah kami konfirmasi, Plt Dirut adalah Direktur Keuangan," kata Budi Karya di Hotel Westin, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Budi menjelaskan, meski saat ini posisi Dirut akan diisi Direktur Keuangan, aspek keamanan dan keselamatan maskapai penerbangan berpelat merah itu tetap terjamin.
Pihaknya pun terus mengawasi keselamatan penerbangan dengan berkoordinasi dengan Direktur Keamanan dan Direktur Operasi Garuda Indonesia.
"Kalau safety adalah domain Direktur Operasi dan Direktur Maintenance, jadi sudah sesuai dengan kualifikasi, tentu keamanan tidak bermasalah," pungkasnya.
Sebelumnya, terkuaknya kasus penyelundupan barang mewah di maskapai Garuda membuat Menteri BUMN, Erick Thohir geram.
Melalui konferensi persnya bersama Menteri Keuangan dan Bea Cukai, Erick tak segan-segan akan mencopot orang yang bermain di balik kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Dilansir dari Kompas TV, Erick memaparkan proses penyelundupan barang mewah tersebut.
Erick menjelaskan proses penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton dilakukan secara menyeluruh.
Hal yang membuat Erick semakin geram, proses penyelundupan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang berinisial AA.
Disebutkan, AA merupakan orang yang diduga memesan motor Harley Davidson.
"Bahwa daripada komite audit, disebutkan mempunyai kesaksian tambahan siang ini, motor harley davidson diduga milik saudara AA," ujar Erick, Kamis (06/12/2019).
Proses Penyelundupan
AA memberikan intruksi untuk dicarikan sebuah motor klasik Harley Davidson dengan tipe Shovelhead pada tahun 2018.
Sepeda motor Harley Davidson tipe Shovelhead merupakan sebuah sepeda motor klasik yang diproduksi pada tahun 70'an.
Proses pembelian Harley tersebut dilakukan melalui proses transfer dari rekening pribadi manager finance maskapai Garuda di Amsterdam Belanda.
"Saudara AA memberikan intruksi untuk mencari motor klasik harley davidson tipe shovelhead het ditahun 2018. Proses transfer dari jakarta dilakukan dari rekening pribadi finance manager garuda di Amsterdam," ujar Erick.
Lebih lanjut Erick menyebutkan dalam pembelian sepeda motor Harley tersebut AA dibantu oleh IJ dalam proses pengiriman dll.
Erick sangat menyesalkan kejadian penyelundupan yang dilakukan oleh para petinggi di jajaran Maskapai Garuda.
Menurut Erick, proses ini merupakan proses yang dilakukan secara menyeluruh didalam sebuah BUMN.
Proses penyelundupan ini dilakukan secara terorganisasi dan bukan dilakukan secara individu.
Menteri BUMN ini juga menegaskan akan mencopot AA selaku Direktur Utama PT Garuda Indonesia dan akan segera mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda menggantikan AA.
"Kami akan langsung tunjuk Plt," imbuh Erick.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin/Muhammad Nur Wahid Rizqy/Ria anatasia)