Asrul pun menyebut, media massa turut menyumbang pemberitaan bahwa First Travel berhasil memberangkatkan umrah dengan harga murah, sehingga membuat masyarakat umum percaya.
Bahkan ada pejabat pemerintah ikut berangkat umrah lewat First Travel, dan keberangkatan mereka dijadikan alat untuk mempromosikan bahwa First Travel hebat, bisa memberangkatkan umrah dengan harga murah.
“Jadi saya kira, kalau kita mengajak semua pihak dalam gerakan ini, itu bukan sesuatu hal yang berlebihan. Kita semua harus bertanggungjawab,” tandasnya.
Ketua Gerakan Kemanusiaan Memberangkatkan Umrah Korban Penipuan Travel, Ali M Amin mengatakan rencananya akan ada 1.000 jemaah korban penipuan First Travel yang akan diberangkatkan umrah melalui gerakan #SaveTheirUmra itu. Soal teknis pemberangkatannya masih akan difinalisasikan terlebih dulu.
Penyelenggara juga akan berkoordinasi dengan maskapai penerbangan hingga Kementerian Agama, termasuk stakeholder di Arab Saudi agar program umrah itu dilakukan dengan matang.
Jika dulu First Travel memberangkatkan jamaah lewat program sembilan hari, Ali menyebut lewat gerakan itu, disepakati cukup tujuh hari lima malam. “Yang penting Insya Allah mereka bisa berangkat, bisa melaksanakan ibadah umrah, ziarah ke Kota Madinah, itu tujuan utama," tandasnya.