TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah instansi telah melakukan penutupan periode pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.
Hanya tinggal beberapa instansi yang masih membuka pendaftaran hingga Selasa (10/12/2019) mendatang.
Yakni instansi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DIKTI.
Selama pembukaan pendaftaran, pihak Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menghapus fitur jumlah pelamar di laman resmi SSCN.
Pada seleksi CPNS tahun ini, pihak BKN akan mengaktifkan kembali fitur jumlah pelamar di SSCN.
Hal tersebut disampaikan pihak BKN melalui akun media sosial Twitter @BKNgoid, pada Kamis (5/12/2019).
Dalam cuitan tersebut BKN mengawalinya dengan sepotong lirik lagu, baru kemudian memberikan informasi para pelamar dapat melihat total saingannya di seleksi CPNS 2019.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Pihak BKN jumlah pelamar tersebut dapat dilihat di SSCN setelah pendaftaran semua instansi selesai yakni, pada Sabtu, (7/12/2019) pukul 16.00 WIB.
"Kartonyono ning Ngawi medot janjimu
Ambruk serverku nuruti angen-angenmu
Sak kabehane wes tak turuti supoyo #SobatBKN biso nonton total pelamar tiap formasi
Kuy #SobatBKN cek di https://sscndata.bkn.go.id/spf setelah semua instansi menutup pelamaran, pada 07.12.19 : 16.00 WIB," tulis BKN.
Untuk melakukan pengecekan jumlah pelamar instansi, dapat dilihat di sini.
Sebelumnya, pihak BKN memutuskan untuk menghapus fitur tersebut selama pendaftaran seleksi berlangsung.
Hal tersebut dijelaskan pihak BKN melalui rilis Nomor: 087/RILIS/BKN/XI/2019.
BKN menjelaskan menu SPF kini ditiadakan karena ditemukannya indikasi tindak kecurangan penyalahgunaan data pelamar yang termuat dalam menu SPF dalam pelaksanaan seleksi CPNS 2018.
Selanjutnya sejumlah oknum akan mendaftarkan pelamar fiktir pada formasi tertentu agar terlihat telah banyak pendaftar.
Dengan jumlah pendaftar yang banyak tersebut, diharapkan mampu mengecoh calon pelamar.
Sehingga formasi tersebut tidak lagi menjadi pilihan pada penerimaan CPNS tahun 2018 lalu.
Alasan tersebut yang akhirnya membuat BKN memutuskan untuk meniadakan fitur SPF.
BKN beralasan agar menciptakan kompetisi adil tanpa terpengaruh dengan kuantitas pelamar yang telah melamar pada formasi tertentu dalam pelaksanaan seleksi CPNS 2019 kali ini.
Sebagai gantinya, setiap hari Biro Humas BKN akan memberikan update seputar melalui media sosial resminya.
BKN mempunyai beberapa media sosial, di antaranya Twitter @BKNgoid, Facebook Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia, dan Instagram @BKNgoidofficial.
Update yang akan diberikan Biro Humas BKN adalah informasi mengenai pelamar yang sudah membuat akun, sudah mengisi formulir, hingga info pelamar yang sudah submit.
Biro Humas BKN juga akan memberikan informasi lima instansi dan 10 formasi dengan pelamar terbanyak sementara.
Meski demikian, BKN memastikan menghapus fitur SPF tidak akan mengurangi transparansi pada seleksi CPNS 2019.
Aspek transparansi akan tetap tejamin melalui pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan menggunakan Computer Assisred Test (CAT) BKN yang berprinsip akuntabel.
Pelaksanaan SKD menggunakan sistem CAT akan dapat mengetahui hasil tes langsung setelah pelamar menyelesaikan tes.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)