Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepala Museum Tsunami Aceh di Indonesia, Hafnidar berkunjung berkunjung ke Museum Tsunami Gempa Bumi Rikuzentakata Jepang, Sabtu (7/12/2019).
"Museum ini mudah dilihat, gampang dimengerti dan dipahami ya," kata Hafnidar yang berada di Jepang sejak dua hari lalu.
Hafnidar (43) menceritakan pelajaran tentang Gempa Bumi Sumatera 2004 sambil mengunjungi Museum Tsunami Gempa Bumi Jepang Timur Besar Iwate di Rikuzentakata kemarin.
Tujuannya adalah untuk mempelajari peran fasilitas sebagai pendidikan pencegahan bencana alam yang ada di Jepang.
Kelompok yang dipimpin Hafnidar mendengarkan penjelasan sambil melihat peninggalan, gambar, dan foto-foto bencana, dan menyentuh garis besar bencana gempa bumi dan perilaku penduduk yang berjuang antara hidup dan mati.
Museum Tsunami Aceh dibuka pada 2008 di Kota Banda Aceh, di mana tsunami menyebabkan kerusakan besar, dan banyak wisatawan mengunjunginya.
Di sisi lain, pengembangan program pencegahan bencana dan pembaruan isi pameran merupakan tantangan karena kesadaran penduduk lokal tampaknya menurun mengenai upaya pencegahan bencana.
Kedua pihak museum akan terus bekerja sama di masa depan.
Baca: Kekayaan Ryochin Pria yang Diisukan Pacar Luna Maya Terkuak, Pemilik Restoran Terkenal di Jepang
Baca: Berkiblat ke Indonesia, PCINU Kerja Sama Sertifikat Halal di Jepang
Baca: Lagi Liburan di Jepang, Nagita Slavina Beli Buah Melon Harganya 1 Jutaan
Wakil Direktur Masanori Kumagai dari Museum Tsunami Gempa perfektur Iwate mengatakan, "Saya ingin saling menampilkan materi dan pertukaran di antara para kurator nantinya."
Museum hasil karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini diresmikan tahun 2008, sempat dijuluki sebagai Museum Terpopuler di Indonesia.
Di masa lalu setiap hari dikunjungi sekitar 2.000 pengunjung. Namun sempat juga mencapai 6.000 pengunjung di akhir pekan.
Museum Tsunami Aceh terpilih sebagai museum terpopuler dari 400 museum di Indonesia yang masuk kategori menarik.
Museum Tsunami Aceh tersebut memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi.
Arsitektur bangunan berbentuk melengkung ditutupi relief berupa geometris. Jika dilihat dari atas, bangunan ini menyerupai bak kapal.
Bagi penggemar Jepang dapat ikut berdiskusi di WAG Pecinta Jepang. Kirimkan nomor whatsapp dan nama lengkap ke: info@jepang.com