News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Publik Kecewa ketika Gibran dan Menantu Jokowi Maju Pilkada 2020

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, publik akan kecewa kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika putera sulungnya Gibran Rakabuming dan menantunya Bobby Afif Nasution maju dalam Pilkada 2020.

Publik kecewa, imbuh dia, karena ternyata keluarga Jokowi tidak mengambil jarak dengan dunia politik praktis.

"Ini menambah bobot makin jauhnya harapan agar Jokowi menjadi salah satu pigur yang mempraktekan politik dengan kultur baru," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Senin (9/12/2019).

Apalagi kata dia, selama ini Jokowi dicitrakan sebagai pembawa pembaruan yang tidak mempraktekkan politik dinasti dan nepotisme ketika menjabat sebagai presiden.

Majunya Gibran dan Bobby ketika Jokowi masih menjabat, menurut dia, menjadi titik yang menghapus semua citra baik yang selama ada di mata publik.

"Setelah beliau terlihat kurang peduli pada upaya pemberantasan korupsi, penegakan HAM dan isu lainnya dari reformasi. Kini kita dihadapkan pada kenyataan, keluarga Presiden pun tidak mampu menjaga jarak dari politik praktis semasa beliau menjabat sebagai presiden," jelasnya.

"Artinya, dalam hal ini, pak Jokowi tidak memberi tauladan yang berbeda dari kebanyakan politisi Indonesia," ucapnya.

PDIP Pastikan Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Tidak Akan Mendapat Perlakuan Khusus

Partai PDI Perjuangan (PDIP) memastikan Gibran Rakabuming dan menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution yang berencana maju sebagai Wali Kota Medan, akan mendapat perlakukan yang sama dengan kandidat calon kepala daerah (Cakada) lainnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tidak pernah membedakan seseorang atas dasar kedudukannya.

Menurut keterangannya, mereka yang tertarik untuk dicalonkan maupun diusung oleh PDI Perjuangan harus mengikuti tahapan-tahapan seleksi yang berlaku.

"Seperti pendaftaran, psikotes, sekolah partai wajib diikuti karena di dalam sekolah para calon kepala daerah, mereka kami persiapkan tidak hanya dalam aspek ideologi, tapi pemerintahan yang baik dengan pengajar yang sudah berpengalaman dan terbukti mampu membawa kemajuan di daerahnya," ujar Hasto di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (9/12/2019).

Hasto meyakini proses tersebut bisa membuat cakada dari PDIP ketika terpilih bisa langsung mengabdikan diri untuk rakyat.

Sebab proses yang dilalui cakada merupakan pelajaran dan pengalaman penting dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Dan kami kedepankan strategi gotong royong, strategi yang kami yakini mampu mengatasi politik uang dan bisa membuat pilkada bisa berjalan dengan lebih demokratis, dengan biaya yang jauh lebih terjangkau karena semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh kader-kader PDI Perjuangan," kata Hasto.

Seperti diketahui putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka berencana mengikuti Pilwalkot Solo.

Meski pintu pendaftaran di DPC PDIP Solo sudah tertutup, Gibran masih punya peluang untuk masuk lewat DPD PDIP Jawa Tengah dan DPP PDIP.

Sedangkan Bobby Afif Nasution, istri dari Kahiyang Ayu, bersiap mengikuti Pilkada Medan.

Bobby sendiri sudah mendaftarkan diri ke DPD PDIP Sumatera Utara untuk maju dalam pemilihan Wali Kota Medan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini