TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung ikut mengomentari video pentas drama Menteri Erick Thohir, Wishnutama dan Nadiem Makarim yang viral di media sosial.
Menurut Rocky Gerung, drama itu sama sekali tidak lucu dan malah terkesan norak.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyorot ketidak hadiran Jokowi di acara Komisi Pemberantasan Korupsi, dan memilih hadir ke acara tersebut.
• Tiga Menteri Jokowi Main Drama #PrestasiTanpaKorupsi pada Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia
Hal yang disayangkan Rocky Gerung, seharusnya presiden hadir di KPK dengan mengenakan jaket oranye.
"Buat menyimbolkan bahwa presiden bisa dibekuk oleh KPK, supaya ada pesan bahwa siapapun bisa dibekuk oleh KPK. Jadi presiden lebih memilih datang bersama murid-murid daripada pergi ke universitas pemberantasan korupsi," jelas Rocky Gerung.
Meski demikian, Rocky Gerung menghargai upaya para menteri untuk keluar dari rutinitas, karena kejenuhan birokrasi, homogen dalam istana, sehingga mencari variasi.
"Tapi kurang menimbulkan semacam apresiasi publik. Karena tadi momentumnya ada momentum KPK tuh, jadi bayangkan misalnya nanti kalau diundang sama PAUD, berarti presiden dan menteri-menteri itu pakai baju anak PAUD misalnya kan," kata Rocky Gerung lagi.
Menurut Rocky Gerung, para menteri itu sedang berusaha memparodikan sesuatu tapi gagasan intelektual tentang parodinya tidak dapat.
"Semacam Opera Van Java, Opera Van Java selalu cerdas parodinya tuh, ini opera van monas, yang agak norak," katanya sambil tertawa.