TRIBUNNEWS.COM - Direktur Pendidikan VOX Populi Institute Indonesia, Indra Charismiadji menanggapi wacana penghapusan Ujian Nasional (UN) 2021 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Menurut Indra, langkah Nadiem ini patut ia beri apresiasi.
Alasannya, Indra mengatakan, setelah dua bulan menjabat, Nadiem berani membuat sebuah perubahan.
"Setelah dua bulan beliau menjabat sebagai Mendikbud, akhirnya keluar juga kebijakan ini," ujar Indra Charismiadji di Studio Menara Kompas, Rabu (11/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Satu hal yang patut kita beri apresiasi, beliau berani membuat suatu perubahan," lanjutnya.
Namun, Indra mempertanyakan tujuan dari pengganti UN yaitu Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
"Tapi ada beberapa catatan yang ingin saya berikan, pertama, tujuan daripada asesmen ini," katanya.
"Kalau saya lihat ini tujuannya untuk membuat sebuah pemetaan," ujar Indra.
Menurutnya, tidak ada perbedaan antara UN dengan asesmen tersebut.
"Tidak berbeda dengan tujuan UN sebelumnya," ungkapnya.
Indra menuturkan, UN sebelumnya menjadi sebuah peta, namun peta buta.
"Karena sejak tidak menjadi syarat kelulusan, diharapkan menjadi sebuah peta," kata Indra.
"Tapi sayangnya sampai hari ini, ini petanya masih peta buta," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membenarkan adanya program pengganti ujian nasional (UN).