Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ainun Naim, mengatakan Kemdikbud akan fokus menangani program studi dalam bidang vokasi (kejuruan), baik SMK maupun perguruan tinggi.
Menurutnya struktur Kemendikbud yang baru akan fokus pada prodi vokasi yang bertujuan agar lulusan dari program studi vokasi mempunyai kualifikasi untuk berkontribusi di masyarakat.
"Kalau kita lihat strukturnya, ada Dirjen Dikti dan Dirjen Vokasi. Artinya, kita mau lebih fokus menangani program studi dibidang vokasi agar lulusannya itu betul-betul punya kualifikasi untuk bekerja di masyarakat, di industri atau berkontribusi untuk masyarakat," kata Ainun Naim usai dilantik Mendikbud Nadiem Makarim di Kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Senin (16/12/3019).
Baca: Nadiem Makarim Sebut Bimbel Kesulitan untuk Mempelajari Kompetensi Asesmen Pengganti Ujian Nasional
Program vokasi merupakan program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan menyiapkan tenaga ahli yang profesional dan siap kerja serta mampu bersaing secara global.
Naim mengatakan fokus Kemdikbud ke depan akan lebih terintegrasi untuk mempererat keterkaitan antara dunia akademik dengan Industri.
Tujuannya agar siswa maupun mahasiswa dapat melakukan praktek secara langsung dan mendapatkan materi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Baca: Nadiem Makarim Jelaskan Literasi dan Numerasi, 2 Aspek Asesmen Kompetensi Pengganti Ujian Nasional
"Kita ingin supaya lulusan perguruan tinggi betul-betul punya kompetensi yang akan jadi bekal dia untuk hidup di masyarakat bisa berkontribusi untuk masyarakat," ujar Ainun Naim
Ia mengatakan kompetensi dan skill yang jelas, diperlukan agar lulusan dalam program studi vokasi tahu apa yang ia lakukan setelah lulus dari pendidikan serta mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat.
"Jadi, jelas skill dan kompetensi nya, sehingga lulusan itu tau apa yang harus dilakukan setelah lulus. Artinya juga tingkat pengangguran lulusan Perguruan tinggi bisa kita kurangi," ujarnya