Kendati demikian, keberlangsungan hidup benih lobster di laut juga harus diperhatikan.
BACA JUGA : Komentari Wacana Ekspor Benih Lobster, Sujiwo Tejo: Ujung-ujungnya Bukan Soal Lingkungan
"Jadi kalau benihnya yang jutaan kita pelihara sudah jadi dewasa baru kita ekspor, kan nilainya tinggi. Nah, ini sumber yang bisa kita tingkatkan penerimaan ekspornya. Eh bibitnya (malah) kita jual. Gila enggak?," sebut Faisal.
Dia menyadari, ada sindikat mafia yang melihat keuntungan besar dari ekspor benih lobster. Bahkan, keuntungannya lebih besar dari bisnis kapal ilegal yang diberantas Susi pada masanya.
Akibatnya, mafia itu mencari celah untuk agar ekspor benih lobster kembali diizinkan.
"Kapal ilegal kan enggak ada artinya apa-apa, ditenggelamkan ruginya sedikit. Kalau untungnya dari benih lobster, besar. Ada mafia itu. Ada. Saya enggak tahu (mafianya siapa). Anda cari," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi wacana ekspor benih lobster yang akan dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Menurutnya ada tiga hal yang harus menjadi pertimbangan jika ingin melakukan ekpor benih lobster.
"Yang paling penting menurut saya negara mendapatkan manfaaat, nelayan mendapatkan manfaaat, lingkungan tidak rusak. Yang paling penting itu," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Selasa (17/12/2019).
Ia juga menambahkan perhitungan ekpor harus dilihat adanya nilai tambah di dalam negeri.
Jokowi menekankan adanya keseimbangan antara lingkungan dan nilai ekonomi.
"Kita tidak hanya melihat lingkungannya saja tapi nilai ekonominya juga dilihat. Tapi juga jangan melihat nilai ekonominya saja tapi lingkungan juga harus kita pelihara. Keseimbangan antara itu yang penting," ungkap mantan Gubernur DKI ini.
"Pastinya keseimbangan itu yang diperlukan jangan juga awur-awuran semuanya tangakapin semua diekopr itu juga tidak benar. Saya kira pakar-pakarnya tahukah," ungkap mantan Gubernur DKI ini.
Ia juga berharap lingkungan tetap terjaga dan nelayan mendapatkan manfaat jika wacana ekpor benih lobster itu dilakukan.
"Bagaimana tetap menjaga lingkungan agar benih loster itu tidak diselundupkan, tidak di ekpor secara awur-awuran. Tapi juga nelayan mendapatkan manfaat dari sana," tegas Presiden ke-7 ini. (*)
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin/Fika Nurul Ulya)