News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2019

Jokowi Larang Sweeping saat Perayaan Natal, Sebut Setiap Warga Bebas Merayakan Hari Rayanya

Penulis: Rica Agustina
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi larang aksi sweeping saat perayaan natal. Ia menjamin kebebasan seluruh warga negara dalam memeluk agama dan merayakan hari raya agama

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) larang sweeping saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Ia menjamin keamanan seluruh warganya dalam memeluk agama dan merayakan hari raya.

Menurutnya, di Indonesia, setiap warga negara bebas dalam memeluk agama dan menjalankan kepercayaan masing-masing.

Untuk itu, hal semacam sweeping Natal diharapkan tidak ada, khususnya untuk perayaan umat Kristiani pada 25 Desember mendatang.

"Konstitusi di negara kita tegas menjamin kita untuk memeluk agama dan menjalankan kepercayaan masing-masing, tidak perlu ada yang diragukan mengenai hal itu," kata Jokowi dilansir kanal YouTube Kompas TV, Rabu (18/12/2019).

Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi menginstruksikan kepada Kapolri Idham Azis untuk menindaklanjuti secara tegas apabila ada pelaku sweeping saat Natal dan Tahun Baru

Pihak Polri pun mengajak masyarakat bersama-sama ikut menjaga kemanan pada momen itu.

Lebih jauh, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan sweeping oleh pihak swasta tidak diperbolehkan.

Sebab, pengamanan pada saat perayaan Natal di beberapa gereja akan dilakukan oleh kepolisian dan TNI.

Keamanan untuk Natal dan Tahun Baru 2020

Polda Metro Jaya memprioritaskan pengamanan di 57 gereja di wilayah DKI Jakarta jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, lokasi pengamanan gereja yang diprioritaskan itu berada berdampingan dengan tempat ibadah agama lain.

"Ada beberapa gereja yang kami (beri) skala prioritas, ada 57 gereja yang memang gereja itu berdekatan dengan tempat ibadah lain," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Rabu (18/12/2019), dilansir Kompas.com.

Yusri mengungkapan, polisi juga berkoordinasi dengan stakeholder dan organisasi masyarakat seperti Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) untuk mengamankan gereja saat perayaan Natal.

Ia juga mengimbau masyarakat yang hendak merayakan Natal di gereja tidak membawa tas berukuran besar.

"Kami sterilisasi dari tim gegana. Kami sampaikan panitia gereja untuk menyampaikan kepada jemaat sebaiknya tidak membawa tas besar. Pada saat pemeriksaan nanti bisa memperlancar, kalau membawa tas kan memakan waktu," ungkap Yusri.

Sebelumnya diketahui, Polda Metro Jaya menerjunkan 10.000 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 di wilayah Jakarta.

Polisi juga menyiapkan 95 pos pengamanan dan 27 pos pelayanan masyarakat di wilayah Polda Metro Jaya.

(Tribunnews.com/R. Agustina, Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini