TRIBUNNEWS.COM - Budayawan Sujiwo Tejo memberikan komentar tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Sujiwo Tejo menilai sekarang ini banyak sekali peristiwa yang langsung dikaitkan dengan HAM.
Hal itu disampaikan 'Presiden Jancukers' dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/12/2019).
Tema pembahasan ILC tersebut ialah HAM Era Jokowi.
Sujiwo Tejo menilai banyak guru yang dipenuhi ketakutan atas pelanggaran HAM.
"Sekarang dikit-dikit HAM, bayangkan guru aja mau megang telinga muridnya mikir seribu kali, dilaporkan ke HAM," ujar Sujiwo Tejo dikutip dari Youtube Indonesia Lawyers Club.
Sujiwo Tejo mengungkapkan tugas guru bukan sekedar mengajar, melainkan masalah budi pekerti.
"Guru kan bukan cuma ngajar, kalau ngajar di Google bisa."
"Guru masalah budi pekerti, sekarang pendidikan guru gak berani, mau nempeleng murid aja telpon orang tuanya dulu, ini apa," ujarnya.
Baca: Hari ini, Jokowi Akan Resmikan Terminal Baru Bandara Internasional Syamsudin Noor
Baca: Mahfud MD Ungkap Kemungkinan Pelanggaran HAM di Era Jokowi: Ada Beberapa tapi Belum Kesimpulan
Pendidikan Harus Keras
Sujiwo Tejo menyebut pendidikan sekarang ini harus dilakukan secara keras.
Sebab, persaingan kini semakin ketat.
"Kita mau kemana? Dulu saingan kita masuk perguruan tinggi satu banding seribu, sekarang satu banding 10 ribu."
"Saingan orang-orang luar negeri, mestinya pendidikan semakin keras, malah semakin lembek karena takut HAM," ujarnya.