TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Kementerian BUMN Periode 2005-2010, Said Didu memberikan tanggapan terkait masalah yang sedang dihadapi oleh Jiwasraya.
Seperti yang sedang ramai dibicarakan, perusahaan asuransi milik negara, Jiwasraya sedang mengalami kerugian sangat besar, yakni mencapai Rp 13,7 triliun di tahun 2019.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (21/12/2019), Said Didu mengaku merasa janggal dengan kerugian besar yang dialami Jiwasraya.
Mulanya, Said Didu mengakui Jiwasraya sempat terlilit utang sebesar Rp 6,7 triliun pada tahun 2006 akibat krisis yang terjadi pada peristiwa 1998.
Namun Jiwasraya mampu bangkit kembali dengan menutup semua utangnya.
Kemudian pada tahun 2009, Jiwasraya sudah mampu menghasilkan laba.
"Saya selaku sejarah tentang Jiwasraya dan salah satu masalah yang berat yang saya terima pada saat 2006 adalah adanya utang Jiwasraya, sekitar 6,7 triliun dampak dari krisis 98," ujar Said Didu.
"Sehingga kita mencari jalan keluar dan dengan berbagai cara, tiga kali menteri berganti, tahun 2009 itu masalahnya selesai," imbuhnya.
"Tahun 2009 masalah selesai, utang lunas, dan tidak ada lagi masalah, sehingga RBT-nya semakin bagus, sehingga meningkatknya kepercayaan publik."
Namun, sangat disayangkan Jiwasraya kembali anjlok pada tahun 2018.