News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Megawati Sebut Panglima TNI Bisa Perempuan, Yenny Wahid: Di Australia Menhannya Perempuan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yenny Wahid, putri dari mendiang Presiden keempat RI Gusdur.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Putri almarhum Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid mendukung  jabatan Panglima TNI bisa diisi oleh perempuan.

Hal itu menanggapi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut, jabatan Panglima TNI bisa diisi oleh perempuan.

"Saya sangat sependapat dengan bu Mega. Kedepan dilihat saja siapa yang kemampuannya paling bagus, jadi berdasar prestasi, bukan berdasar gender," ujar Yenny Wahid kepada Tribunnews.com, Senin (23/12/2019).

Jangan sampai, kata dia, ada perwira yang potensinya bagus, hanya karena berjenis kelamin perempuan, otomatis tereliminasi di babak awal.

Baca: Megawati Sebut Panglima TNI Boleh Kaum Perempuan: Lho Presiden Saja Boleh, ke Bawahnya Boleh Dong?

Menurut dia, pencalonan Panglima TNI harus berdasarkan prestasi. Sehingga baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama untuk menjadi Panglima TNI.

Dia mengingatkan, di Australia saja Menteri Pertahanannya adalah seorang perempuan.

"Di Australia saja menhannya perempuan," ucap Yenny Wahid.

Jadi, imbuh dia, kenapa tidak perempuan bisa menjadi Panglima TNI di Indonesia.

Baca: Berbicara soal Perempuan, Sri Mulyani Sebut Perempuan yang Sukses di Puncak Sering Merasa Kesepian

"Berikan kesempatan yang sama untuk berprestasi. Kalau sistem kita dibangun atas dasar meritokrasi, maka kita akan mendapatkan anak-anak terbaik bangsa yang menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia," tegas Yenny Wahid.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai semestinya jabatan Panglima TNI bisa saja diisi perempuan.

Hal itu diutarakan Megawati saat membuka acara BPIP yang bertajuk Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Mulanya, Megawati menyinggung peran pahlawan nasional perempuan Laksamana Malahayati.
Megawati mengatakan peran Laksamana Malahayati menunjukkan sejatinya perempuan layak menduduki posisi tinggi di militer.

"Dia laksamana benar. Bukan pakai embel-embel. Dia ikut perang dan memenangkan perang di Aceh. Kalah gubernur jenderal oleh dia. Apakah kita tidak bangga punya Laksamana Malahayati. Saya bangga banget," ujar Presiden kelima RI tersebut dalam pidato sambutannya.

Baca: Hari Ibu, Megawati Keluhkan Perempuan yang Tak Mau Terjun ke Dunia Politik: Masuk Politik Itu Tabu!

"Apakah Panglima TNI tidak boleh dari kaum perempuan? Why not. Panglima TNI tidak boleh ya kaum perempuan? Presiden saja ya sudah (pernah). Artinya ya ke bawahnya ya boleh dong," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini