TRIBUNNEWS.COM - Komisioner Ombudsman Adrianus Eliasta Meliala melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Jumat (20/12/2019).
Kala itu Lapas Sukamiskin tengah direnovasi, dalam kunjungannya Adrianus Meliala masih menemukan tiga sel mewah yang belum direnovasi.
Diduga ketiga sel mewah tersebut masing-masing ditempati oleh terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, dan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Djoko Susilo.
Pihak lapas menyebut, renovasi dilakukan untuk mengembalikan kondisi kamar-kamar sel sesuai standar yang berlaku.
Adrianus Meliala menganggap program renovasi tersebut merupakan hal yang baik.
Sebab, mengembalikan kondisi kamar sel sesuai dengan kondisi standar merupakan harapan dari masyarakat.
Seperti diketahui, pada 2018 temuan sel mewah di Lapas Sukamiskin begitu menggegerkan masyarakat.
Dalam kunjungan kali ini, meskipun masih ada tiga sel mewah yang belum direnovasi, Adrianus Meliala menganggap mungkin saja sel-sel mewah tersebut belum gilirannya direnovasi.
"Ketika kami datang kesana, pada umumnya datang bahwa memang sedang ada suatu perubahan yang besar-besaran menuju pda situasi standar tersebut, namun pada beberapa sel tidak (direnovasi)," ujar Adrianus Meliala dilansir dari kanal YouTube Metrotvnews, Minggu (22/12/2019).
"Kami beranggapan bahwa ini masih proses memang proyeknya belum selesai," lanjutnya.
Namun, Adrianus Meliala mencurigai kontraktor renovasi Lapas Sukamiskin mendapatkan tekanan dari pihak tertentu untuk tidak merenovasi ketiga sel mewah.
Sebagai pihak eksternal, Adrianus Meliala menyayangkan tindakan kontraktor yang seolah-olah seperti tidak mendapatkan pengawasan.
"Memang (kami) menyayangkan kenapa kemudian kontraktornya bisa berbuat seperti itu, seolah-olah tidak ada pengawasan," ungkapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kementerin Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jawa Barat Liberti Sitinjak mengaku tidak tahu perihal belum direnovasinya tiga sel mewah.