"Meskipun berawan masih bisa terlihat karena kebetulan untuk wilayah Indonesia bagian barat juga kan pas posisi pukul 12 siang, 11.40 tepatnya, itu mudah-mudahan sih awan bisa clear di sana," tutur Suaidi.
Lebih lanjut, Suaidi menerangkan bahwa terjadinya gerhana matahari tidak akan mempengaruhi cuaca.
"Nggak ada pengaruhnya," kata Suaidi.
Suaidi mengatakan, pengaruh gerhana matahari terhadap gelombang air laut pun tidak terlalu besar.
"Pengaruhnya nggak terlalu besar karena sebenarnya ada gaya tarik gravitasi antara posisi bulan dan bumi yang satu garis," terang Suaidi.
"Dan itu sudah kami ukur di 2016, pengaruhnya sangat kecil untuk nilai gaya beratnya," sambungnya.
Sebelumnya, BMKG telah memprediksi lima gerhana yang akan terjadi di sepanjang tahun 2019.
Berikut prediksi lima gerhana di sepanjang tahun 2019, menurut rilis resmi BMKG:
1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,
2. Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,
3. Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,
4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 yang dapat diamati dari Indonesia, dan
5. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.
Wilayah Indonesia Dilewati Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019: