News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rachmawati Soekarno: Masih Terjadi Diskriminasi Hukum di Zaman Jokowi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachmawati Soekarnoputri mengkritik kondisi bangsa Indonesia saat di sebuah acara diskusi 'Indonesia Milik Siapa' di Kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat, (28/12/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Puteri Proklamator RI, Rachmawati Soekarnoputri mengkritik kondisi bangsa Indonesia saat di sebuah acara diskusi 'Indonesia Milik Siapa' di Kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat, (28/12/2019).

Menurut Rachmawati, Indonesia masih jauh dari yang namanya kedaulatan. Hal itu tampak dari maraknya impor yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sejumlah komoditi di dalam negeri.

"Coba saya tanya, beban hidup saat ini berat gak? Kita masih berdaulat enggak sebenarnya di bidang politik, dengan masuknya impor dan sebagainya. Bukan masalah komoditi saja yang diimpor tapi manusia juga diimpor sampai berpuluh puluh ribu," katanya.

Tidak hanya masalah kedaulatan, masalah yang harus menjadi refleksi bangsa Indonesia di penghujung tahun 2019 adalah diskriminasi hukum terhadap sejumlah kelompok.

Baca: Unggah Foto Bersama Rachmawati Soekarnoputri, Sandiaga Uno Ungkap Isi Pertemuan Keduanya

"Kita merasakan diskriminasi hukum,tidak berdasarkan equality before the law. Jadi, pola pola devide et impera (politik adu domba) itu terasa sekali di masyarakat," katanya.

Baca: Rachmawati Kembali Sindir Megawati soal Amandemen UUD 1945

Meskipun demikian, menurutnya, Indonesia harus memperkuat pertahanan dan keamanannya ke depan.

Mengutipo hasil diskusinya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, terdapat sejumlah ketahanan yang harus disiapkan.

Diantaranya, ketahanan ideologi, ketahanan pangan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan keuangan, serta ketahanan kependudukan.

"Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bagaimana kita memperkuat basis-basis dari Sabang sampai Merauke, bukan rakyat yang diimpor dari luar negeri. Ini sebetulnya salah satu kiat bagaimana Indonesia menjadi milik kita," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini